Akibat Covid-19, Singapore Airlines Rugi Rp45 Triliun

Singapure Airlines banyak armadanya yang dikandangkan akibat pandemi virus corona (Covid-19) - Foto: Ist

Jakarta, Gempita.co – Dalam periode tahunan Maret 2020-Maret 2021, Maskapai penerbangan Singapore Airlines melaporkan kerugian sebesar S$4,27 miliar (US$3,2 miliar) atau sekitar Rp 45 triliun lebih, akibat pandemi Covid-19.

Angka kerugian ini lebih parah dari perkiraan rata-rata para analis, sebesar S$3,27 miliar.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dalam pernyaatannya pada Rabu malam, Singapore Airlines menyampaikan angka kerugian in juga jauh lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya yakni sebesar S$212 juta.

Kerugian pada periode Maret 2019-Maret 2020 lalu itu merupakan kerugian pertama Singapore Airlines disebabkan pandemi virus Covid-19.

Pada periode Maret 2020-Maret 2021, pendapatan maskapai ini turun 76,1 persen menjadi S$3.82 miliar.

Singapore Airlines mengharapkan kapasitas penumpang bakal naik 28 persen di Juni.

Namun hal itu bergantung kepada jumlah penerbangan, apakah akan pulih atau tidak.

Pada periode Maret 2020-Maret 2021, rata-rata kursi penerbangan Singapore Airlines hanya terisi 13,4 persen.

Sepanjang Maret 2021, Singapore Airlines hanya melayani 596.000 penumpang, turun 98 persen dari tahun lalu karena pembatasan perjalanan global untuk menangkis penyebaran Covid-19.

Meski begitu, bisnis kargo bernasib lebih baik dengan penurunan volume 39 persen dari tahun sebelumnya, berkat permintaan global yang tinggi untuk peralatan medis dan pengiriman e-commerce.

Seperti maskapai lain di seluruh dunia, Singapore Airlines juga melakukan pemangkasan jumlah pegawai.

Perusahaan juga menunda pengiriman pesawat serta menambah utang untuk bisa bertahan di tengah pandemi.

Singapore Airlines berencana untuk menerbitkan surat utang senilai S$6.2 miliar atau sekitar Rp66 triliun, dalam bentuk mandatory convertible bond.

​​​​​​​sumber: Anadolu Agency

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali