Akibat Pandemi dan Krisis Ekonomi, KFC Merugi Rp 283,2 Miliar

ilustrasi

Jakarta, Gempita.co – Perusahaan pengelola restoran ayam goreng cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mencatatkan kerugiannya pada kuartal III tahun ini sebesar Rp 283,2 miliar per akhir September 2020. Padahal dalam periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan mencatatkan laba Rp 124,4 miliar. Sebelumnya dalam periode Januari 2020 hingga Juni 2020 perusahaan itu juga merugi Rp 153,8 miliar.

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (28/11/2020), pendapatan PT FAST pada kuartal III 2020 sebesar Rp 3,58 triliun atau turun 39,79 persen pada periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp5,01 triliun.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Pendapatan perseroan terdiri atas pendapatan makanan dan minuman sebesar Rp 3,54 triliun atau lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,93 triliun. Penjualan konsinyasi CD sebesar Rp 41,4 miliar atau lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 68,8 miliar. Sedangkan jasa layanan antar sebesar Rp 3,5 miliar atau lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,4 miliar.

Di tengah penurunan pendapatan, perusahaan itu juga memangkas beban pokok penjualan menjadi Rp 1,45 triliun dari sebelumnya Rp 1,87 triliun di periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, laba bruto masih menyusut menjadi Rp 2,13 triliun dibandingkan Rp 3,14 triliun pada September 2019.

Perusahaan itu juga membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp 298,33 miliar pada Kuartal III Tahun 2020. Nilai itu berbalik dari laba periode berjalan sebesar Rp 175,69 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

PT FAST juga menggunakan kas neto untuk investasi sebesar Rp 226,13 miliar, turun dari sebelumnya Rp 296,07 miliar di periode yang sama 2019 . Kas dan setara kas pada akhir periode per September 2020 sebesar Rp 547,19 miliar, turun dari sebelumnya yang sebesar Rp 752,05 miliar. Sementara ekuitas perusahaan mencapai Rp 1,37 triliun, menurun dari sebelumnya Rp 1,66 triliun.

Untuk diketahui, secara geografis perusahaan yang dikelola dan diklasifikasikan aktivitas usahanya terdiri atas beberapa Restaurant Support Center (RSC) di Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang dan Balikpapan.

Sedangkan divisi usaha yang disajikan terpisah dalam pelaporan informasi segmen operasi adalah RSC Jakarta, RSC Medan, RSC Makassar, RSC Palembang dan RSC Bandung, yang mana RSC Jakarta berkontribusi terhadap pendapatan paling besar, yakni sebesar Rp 1,27 triliun.

Sedangkan hingga 30 Juni 2020, KFC memiliki 16.830 karyawan tetap, setelah pengurangan 138 karyawan tetap, dari posisi akhir 2019 yang masih tercatat 16.968 karyawan tetap.

Untuk jumlah gerai juga mengalami pengurangan 11 gerai dalam kurun waktu 6 bulan, atau rata-rata ada dua gerai yang ditutup dalam setiap bulan. Hingga 30 Juni 2020 tercatat ada 737 gerai restoran, padahal akhir tahun 2019 masih ada 748 gerai.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali