Jakarta, Gempita.co – Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menyebutkan, selain mengerahkan tiga kapal, Angkatan Laut China juga mengerahkan 48 penyelam profesional untuk membantu proses evakuasi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali.
“Kapal Yong Xing Dao-863 merupakan kapal rescue, yang membawa kapal selam mini dan 48 penyelam,” kata Ali saat jumpa pers di RSAL Dr Mintohardjo, Jakarta Selatan, kemarin.
Selain mendapatkan bantuan 48 personel penyelam, kata dia, TNI Angkatan Laut juga menyiagakan penyelam dari satuan Dislambair, Taifib Kormar dan Kopaska. Kapal selam mini yang dimiliki Angkatan Laut China itu, kata Ali, bisa masuk hingga kedalaman 1.000 meter lebih.
“Di Laut Bali kan tenggelam di kedalaman 838 meter. Kemungkinan kapal-kapal ini akan dioperasikan, tapi untuk mengangkat memang agak susah mungkin. Sebab untuk menempelkan pengait dengan barang yang akan diangkat itu butuh tangan. Ini bisa oleh penyelam, bisa robot,” ucapnya.
Menurut dia, kapal-kapal China yang dikerahkan untuk membantu mengevakuasi KRI Nanggala sebanyak tiga kapal, yakni Tug Nantuo-195, Rescue Yong Xing Dao-863 dan Tan Suo 2. Masing-masing kapal memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
Tan Suo 2 memiliki kemampuan scientific salvage. Salvage sendiri adalah kemampuan mengangkat benda dari bawah air. “Di mana dia bisa membawa submachical kemudian para expert dari oceanografi maupun hidrografi,” katanya.
Sementara untuk kapal Nantuo-195 merupakan kapal ocean tug yang bisa mengangkat barang berat di lautan. Berbeda dengan dua kapal ini, yakni Yong Xing Dao-863 berupa kapal rescue yang dilengkapi dengan berbagai peralatan teknologi dan kapal selam mini.
“Ini dilengkapi dengan peralatan robotic, kemudian side scan sonnar dan multibeam echo sounder dengan peralatan medis untuk chamber. Jadi kalau ada kecelakaan pada penyelam dia bisa langsung kasih chamber