Jakarta, Gempita.co-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku sudah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak panik apabila kasus virus corona (Covid-19) melonjak pada hari mendatang.
Menurutnya, kenaikan kasus Covid-19 akan terjadi karena pihaknya akan menggenjot pelaksanaan testing, tracing, dan treatment dalam skala regional maupun nasional seperti yang dilakukan oleh India.
Inline Ad
“Saya juga sudah ingatkan ke Bapak Presiden, ini terjadi di India, ini strategi di India yang akan terjadi nanti jumlah kasus akan naik karena akan lebih banyak yang terlihat.
Saya bilang ke Presiden, saya juga ingin meng-update di forum terhormat ini, bapak ibu tak usah panik,” kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (9/2/21).
Budi mengatakan langkah menggenjot 3T ini harus dilakukan untuk melihat angka penyebaran Covid-19 secara nyata. Menurutnya, langkah ini merupakan strategi yang tepat dibandingkan yang dilakukan saat ini.
Budi pun meminta Komisi IX DPR RI membantu pihaknya meredam kepanikan publik apabila kasus penyebaran Covid-19 mengalami lonjakan.
“Lebih banyak lihat riilnya seperti apa, sehingga strategi kita benar, daripada kita melihat seakan-akan hanya sedikit kita senang. Padahal kenyataannya jauh lebih banyak, sehingga langkah kita salah,” ujarnya.
“Kalau ternyata naik, tolong dibantu meredam kepanikan karena ini cara kita agar bisa mengidentifikasi secara benar orang terkena ada di mana,” kata Budi.
Sebelumnya, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono memperkirakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 1,7 juta kasus pada akhir 2021.
Perkiraan tersebut didapat dari pengandaian apabila situasi penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih berjalan seperti saat ini.
“Perhitungannya untuk tahun 2021 ini, kami melihat mungkin perkiraan total kasus positif itu ada sekitar 1,7 juta kasus di tahun 2021,” kata Dante dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (8/2).
Dante menerangkan bahwa pihaknya telah membuat estimasi perhitungan perkiraan kasus positif tersebut dengan menggunakan beberapa kriteria.
Cara perhitungan pertama, menurutnya, diambil dari rata-rata kasus pada Juni sampai Oktober 2020 yakni sebanyak 2.557 kasus. Kemudian, kriteria kedua yaitu rata-rata kasus November sampai 24 Januari 2021 sekitar 6.800 kasus.
Hingga Senin (8/2/21), total kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 1.166.079 orang. Dari jumlah itu 31.763 orang meninggal dunia, 963.028 sembuh, dan 171.228 orang lainnya masih dalam perawatan serta isolasi mandiri (Syakhruddin).