Alasan PDIP Tolak Akui Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang di OTT KPK sebagai Kadernya

ilustrasi OTT KPK

Nganjuk, Gempita.co Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat.Dalam sebuah berita video, Novi menyatakan dirinya sebagai kader PDI Perjuangan.

“Saya menyampaikan secara resmi bahwa saya ini kader PDIP, bukan kader partai lain,”kata Novi dalam video yang diunggah Madutv pada acara Muscamcab Jawa Timur PDIP.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Novi Rahman, Gubernur Nganjuk Terjaring OTT KPK yang Tak Diakui 2 Partai Besar

Terkait hal tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa Novi bukan kader maupun pengurus PDIP.

“Yang bersangkutan bukan kader pengurus partai,” kata Djarot pada Liputan6.com, Senin (10/5/2021).

Djarot menyebut yang menjadi kader PDIP adalah Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi. “Wakilnya yang menjadi salah satu wakil ketua DPD Jatim,” ucapnya.

Sebelumnya dalam berbagai pemberitaaan disebutkan Novi adalah kader Partai Kebangkita Bangsa, Novi disebut menjadi Wasekjen DPD PKB jawa Timur. Namun, PKB lewat Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim membantah bahwa Novi adalah kadernya.

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat ditangkap KPK dalam operasi Tangkap Tangan (OTT). (https://www.nganjukkab.go.id)

Luqman lantas mengirimkan video pengakuan Novi yang menyebut dirinya kader PDI Perjuangan.

“Bersama ini kami kirimkan link video di kanal Youtube yang berisi pengakuan langsung Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat sebagai kader salah satu partai politik dimana partai politik tersebut bukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Silahkan disimak videonya dengan cermat,” kata Luqman.

Luqman berharap, partainya tidak lagi disebut apalagi dikaitkan dengan OTT Bupati Nganjuk.

“Dengan adanya bukti link video tersebut, saya mohon keberadaan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tidak dikait-kaitkan dengan PKB,” ucapnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali