Alasan PM Inggris Boris Johnson Mundur dari Jabatannya

Gempita.co – Boris Johnson mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris setelah pemerintahannya dilanda gelombang pengunduran diri.

Boris Johnson mengundurkan diri sebagai Ketua Partai Konservatif, posisi yang membuatnya menjadi PM Inggris, setelah pergolakan politik terus menerus selama berbulan-bulan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Apa alasan di balik pengunduran diri Boris Johnson? Dilansir dari laman BBC, ada 5 alasan utama yang menyebabkan Boris Johnson mundur.

1. Perselingkuhan

Pada hari Rabu 29 Juni, surat kabar The Sun melaporkan bahwa anggota parlemen Chris Pincher – pada saat itu, Wakil Ketua Kaukus Konservatif – pergi ke klub anggota swasta di London. Dalam kata-katanya, dia mengaku “minum terlalu banyak” dan “mempermalukan dirinya sendiri”.

Dia dituduh menggerayangi dua pria. Perbuatan Pincher, yang ditunjuk oleh Johnson, memicu serangkaian peristiwa yang berakhir dengan kejatuhan sang perdana menteri.

Pada perombakan kabinet Februari lalu, Chris Pincher memutuskan mundur dari jabatannya.

Awalnya, Downing Street menyebut Johnson tidak mengetahui “kelakuan tak patut” Pincher. Namun pada tanggal 4 Juli, BBC melaporkan bahwa Johnson telah mengetahui adanya keluhan resmi.

Johnson kemudian mengakui bahwa dia telah diberitahu pada 2019, dan meminta maaf karena menunjuk Pincher sebagai wakil kepala kaukus.

2. Langgar Aturan Lockdown

Pada April tahun ini, Boris Johnson terkena denda karena melanggar aturan “lockdown” karena menghadiri pertemuan pada hari ulang tahunnya pada Juni 2020.

Dia juga meminta maaf karena hadir di dalam pesta berslogan “bawa mirasmu sendiri”.

Pesta itu berlangsung di Taman Downing Street ketika awal lockdown.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali