Alhamdulilah, BOR dan Kasus Aktif COVID-19 Turun Bersamaan di 14 Provinsi

Ilustrasi

Gempita.co- Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR isolasi dan kasus aktif COVID-19 dilaporkan mulai mengalami penurunan dalam dua pekan terakhir. Adapaun penurunan tersebut terjadi pada 14 provinsi.

Angka BOR mingguan sebelumnya sempat mencapai 77,07 persen pada 11 Juli 2021. Namun angka tersebut perlahan menurun menjadi 75,91 persen pada 18 Juli, 70,69 persen pada 25 Juli, dan akhirnya mencapai 61,95 persen per 1 Agustus.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sementara itu, kasus aktif COVID-19 sempat mencapai 18,84 persen namun terus menurun hingga menjadi 15,55 persen per 1 Agustus 2021.

Adapun Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan penurunan BOR dan kasus aktif COVID-19 secara bersamaan terjadi di 14 provinsi.

Antara lain Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Wiku pun menyampaikan apresiasinya atas perbaikan tersebut.

“Saya sangat apresiasi capaian ini, karena ini artinya pemerintah daerahnya mampu menekan beban berat tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit selama beberapa minggu terakhir,” jelas Wiku.

Meski demikian, BOR dan kasus aktif di sejumlah wilayah di luar pulau Jawa justru menunjukkan peningkatan, utamanya di Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Wiku menjelaskan bahwa provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu mencatatkan kenaikan kasus aktif dan BOR di Pulau Sumatera.

“Sedangkan di Pulau Kalimantan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara masih mengalami kenaikan pada kedua indikator. Sedangkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, (kenaikan) pada salah satu indikator,” papar Wiku.

Kemudian di Pulau Sulawesi, kenaikan kasus aktif dan BOR tampak di Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi barat. Sedangkan di Pulau Jawa sendiri, kasus aktif DI Yogyakarta masih belum menunjukkan penurunan. Sementara itu, kasus positif Bali sudah membaik namun kasus aktif dan BOR-nya belum menurun

“Perkembangan COVID-19 dapat dilihat dari kasus positif, positivity rate, kasus aktif, dan BOR,” pungkasnya. “Peningkatan BOR dapat terjadi karena masih meningkatnya kasus positif, positivity rate, dan kasus aktif. Artinya, orang yang membutuhkan perawatan rumah sakit masih terus meningkat dan kesembuhan masih belum cukup untuk mengurangi kasus.”

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali