Jakarta, Gempita.co-Perkembangan kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir mengalami tren penurunan.
Kasus kematian akibat Covid-19 juga setiap harinya mengalami penurunan yang signifkan. Berdasarkan pantauan, penurunan ini terjadi bukan hanya di Indonesia, namun secara global pun terjadi penurunan kasus.
Ini dapat terlihat dari data penurunan kasus per pekannya di Indonesia sebanyak 14 ribu kasus. Pada pekan awal Februari terdapat 176.000 kasus dan pada pekan kedua menjadi 161.00 kasus. Data dari laman kawalcovid19.id, kasus positif Covid-19 di Indonesia pada 30 Januari 2021 mencapai angka 14.518 kasus dan setelah itu terjadi tren penurunan sampai dengan 8.844 pada 13 Februari 2021.
Kasus kematian akibat Covid-19 juga mengalami penurunan yang menggembirakan. Pada awal Februari, jumlah kematian per hari mencapai lebih dari 300 orang. Memasuki pekan ke dua, terjadi penurunan menjadi 212 orang per hari atau 31,4 persen dalam sepekan.
Adapun jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sampai dengan 14 Februari 2021 mencapai 1.217.468 kasus sejak pengumuman kasus perdana pada 2 Maret 2020.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merilis data sejak minggu pertama Januari, kasus baru Covid-19 secara global dalam tren penurunan.
Pada pekan awal Januari, jumlah kasus global sudah berada di bawah 5 juta. Di pekan kedua turun jadi 4,7 juta infeksi dan terus turun pada pekan ketiga menjadi 4,1 juta kasus dan akhir Januari berada di bawah 4 juta yakni 3,7 juta kasus.
Pemerintah melalui terus melakukan intensivitas penanganan Covid melalui berbagai macam cara. Selain melakukan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan memperkuat upaya 3M dan 3T sebagai kunci utama memutus mata rantai penularan Covid-19.
3M meliputi Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga Jarak, dan 3 T meliputi Tracing (penelusuran), Testing (pengecekan), Treatment (penanganan)
Untuk tracing kasus, diperkirakan per 100.000 penduduk dibutuhkan sekitar 30 tracer yang tersebar di seluruh desa. Sementara untuk menyelesaikan pelacakan kasus bagi 269 juta jiwa diperkirakan butuh sekitar 80.000 tracer di seluruh desa.
“Kita tidak punya aparat seperti itu, yang punya hanya Polri dan TNI, oleh karena itu kita harus bekerjasama dengan Polri dan TNI untuk melakukan fungsi surveilans untuk mengidentifikasi “musuhnya” dimana, dengan melibatkan minimal 80 ribu tracer,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip dari laman Kemkes, Jumat (11/2).
Vaksinansi bagi 181 juta penduduk Indonesia juga terus dilakukan. Dengan penyuntikan sebanyak dua dosis vaksin, maka dibutuhkan kurang lebih 363 juta dosis vaksin. Apabila ditargetkan selesai dalam waktu 1 tahun, maka dalam satu hari sebanyak 1 juta orang divaksin.