Jakarta, Gempita.co – Lima kapal perang (KRI) TNI AL secara bergantian mengamankan Laut Natuna Utara menyusul kabar mengenai munculnya sejumlah kapal perang China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada Senin lalu.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah mengatakan 5 KRI tersebut akan bergantian melakukan patroli sehingga bisa memantau kapa-kapal yang masuk perairan Indonesia.
“Secara bergantian paling tidak ada tiga atau empat KRI berada di laut sementara lainnya melaksanakan bekal ulang,” jelas Arsyad Abdullah dalam keterangan resminya.
TNI AL juga akan melakukan patroli udara untuk memastikan situasi di Laut Natuna Utara yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.
Arsyad Abdullah menyatakan TNI AL akan tegas dalam melindungi kepentingan nasional di wilayah Indonesia sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang terlah diratifikasi.
“Sehingga tidak ada toleransi terhadap berbagai bentuk pelanggaran di Laut Natuna Utara” Tegas Pangkoarmada I.
Dia memastikan saat ini perairan Laut Natuna Utara aman terkendali.
“Dalam mengamankan laut Natuna utara dituntut kehadiran KRI selalu ada 1 X 24 jam di wilayah tersebut,” lanjut dia.
Dikutip dari berbagai sumber, nelayan Indonesia melihat sejumlah kapal perang China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara pada 13 September lalu.
Salah satu kapal tersebut yakni kapal destroyer Kunming-172.
Nelayan tersebut mengaku ketakutan melihat kapal perang yang mondar-mandir di Laut Natuna.