Angka Covid-19 Nasional Melonjak 4.360, Kasus Tertinggi dari DKI

Ilustrasi

Jakarta, Gempita.coWarga melintas di depan mural tentang pandemi COVID-19 di kawasan Cipayung, Jakarta, Senin (19/10/2020). Kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat.

Jumlah orang terkonfirmasi virus corona di Indonesia pada Minggu (22/11) mencapai 497.668. Angka tersebut bertambah 4.360 dari hari sebelumnya.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dari jumlah tersebut, sebanyak 30,7% atau 1.342 berasal dari DKI Jakarta. Disusul Jawa Tengah (477) dan Jawa Barat (372).

Menurut Ketua Terpilih Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), kasus Covid-19 ibu kota terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Oleh karena itu, dia menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selain itu, dia juga mengimbau Pemprov DKI jakarta memantau penerapan PSBB. Pasalnya, banyak perkantoran di Jakarta yang masih memperbolehkan karyawannya bekerja di kantor hingga 50% kapasitas.

Transportasi umum juga perlu terus dipantau agar tidak terjadi klaster-klaster baru baik dari perkantoran maupun transportasi. Di sisi lain, Dedi mendorong Satgas Penanganan Covid-19 untuk membantu Pemprov DKI untuk menerapkan PSBB yang sama di Jawa Barat dan Banten yang merupakan daerah penyangga ibu kota.

Pasalnya, mobilitas masyarakat ke Jakarta dari dua provinsi itu masih cukup tinggi. “Pak Doni harus koordinasi. Kalau Satgas diem, dan PSBB dihentikan, makin parah kasusnya,” kata Dedi ke Katadata.co.id pada Minggu (22/11).

Agar penularan virus corona tak semakin masif, dia juga mendorong Satgas Covid-19 bersama Pemerintah Daerah (Pemda) memperbaiki sistem tes virus corona. Pasalnya, pengumuman hasil tes masih cukup lambat. Hal itu menandakan adanya masalah dalam sistem laboratorium, bisa terkait dengan reagen atau sumber daya manusia (SDM).

“Satgas harus turun tangan, harus diperbaiki dan koordinasi lintas kementerian. Peran Satgas saat ini masih belum total,” ujarnya.

Selain itu, dia meminta Satgas dan Pemda untuk kembali menggiatkan kampanye protokol kesehatan 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak. Salah satu caranya dengan menggandeng tokoh masyarakat dan tokoh agama seperti Rizieq Shihab.

Menurut Dedi, kasus Rizieq Shihab harusnya tidak diperpanjang. Justru, tokoh agama seperti dia bisa diajak bekerja sama untuk kampanye protokol kesehatan.

Apalagi kampanye dan koordinasi antara Satgas, Pemda, dengan seluruh elemen masyarakat semakin redup belakangan ini. “Libatkan semua pihak untuk kembali menerapkan PSBB,” katanya.

Jumlah Tes Kembali Turun di Akhir Pekan

Kementerian Kesehatan juga mencatat jumlah orang dites pada hari ini bertambah 26.535. Angka tersebut jauh lebih rendah dari hari sebelumnya yang mencapai 30.568.

Sedangkan jumlah spesimen yang diperiksan bertambah 35.989, turun tajam dari sehari sebelumnya yang mencapai 43.122. Angka spesimen dan orang yang dites berbeda karena satu orang bisa diperiksa berkali-kali.

Secara kumulatif, orang yang telah dites Covid-19 di Tanah Air mencapai 3,55 juta dan spesimen sebanyak 5,34 juta. Itu berarti, tingkat positif Covid-19 mencapai 16,43%.

Tingkat positif menandakan laju penularan Covid-19. Dengan angka 16,43%, laju penularan virus corona di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut standar WHO, suatu negara dapat dikatakan mampu mengendalikan Covid-19 jika tingkat positif hanya 5%.

Adapun jumlah kesembuhan bertambah 4.233, sehingga totalnya mencapai 418.118. Mayoritas berasal dari Jakarta dengan 1.075 orang. Kemudian Jawa Barat (693) dan Jawa Tengah (623).

Sedangkan kasus meninggal bertambah 110 menjadi 15.884 jiwa. Mayoritas berasal dari Jawa Timur (24), Jawa Tengah (20), dan Jakarta (16)

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali