Anies Baswedan: Hingga Kini Tinggal 17 RW yang Masih Tergenang

JAKARTA, Gempita.co- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan penyusutan titik banjir telah berjalan dengan baik. Dari 113 RW, kini tersisa 17 RW yang masih tergenang banjir.

“Terkait dengan airnya sendiri per siang ini, jumlah RT (yang tergenang banjir) masih perhitungan, kita gunakan RW supaya konsisten. Yang masih tergenang 17 RW dari kemarin sebanyak 113. Jadi alhamdulilah proses penyusutan berjalan dengan baik,” tutur Anies saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Hal ini juga terbantu dengan debit air di Kali Ciliwung, Kali Krukut, Kali Sunter, dan Kali Pesanggrahan yang telah kembali normal.

“Anda lihat sendiri, di Pintu Air Manggarai mulai tadi pagi kiriman air dari luar Jakarta, dari kawasan tengah dan kawasan hulu, telah berkurang,” jelasnya.

Kawasan-kawasan yang kemarin tergenang, karena berada di lintasan Kali Krukut, seperti Kawasan Kemang, Jalan Kapten Tendean, Kompleks Widya Chandra, hingga Jalan Jenderal Sudirman, sejak tadi malam sudah surut.

Proses pemompaan terus dilakukan di kawasan-kawasan tersebut hingga jelang subuh tadi. Sehingga pada pagi ini, kawasan-kawasan tersebut sudah bisa dilewati kendaraan.

“Alhamdulillah per siang ini kondisi sudah terkendali,” ucapnya.

Namun begitu, lanjut Anies, masih ada kiriman air dari wilayah Tangerang melalui Kali Angke yang masih begitu banyak. Sehingga kawasan kanan dan kiri dari Kali Angke masih terdapat genangan.

“Sudah mulai ada penurunan. Tapi masih menunggu beberapa jam turun di Jakarta,” ucapnya.

Kemudian, dari 44 lokasi pengungsian warga, kini berkurang menjadi 10 lokasi pengungsian.

“Pengalaman selama ini, pengungsi tidak selalu berada di (lokasi) pengungsian terus-menerus. Mereka menggunakan tempat ini (lokasi pengungsian) untuk sementara, sambil membersihkan rumah.”

“Jadi lokasi-lokasi ini dipertahankan sampai benar-benar mereka bisa ke rumahnya masing-masing,” tutup Anies.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali