Antisipasi La Nina, Pemda Harus Pastikan Lokasi Ini

Jakarta, Gempita.co-Fenomena cuaca ekstrem La Nina yang dihadapi Indonesia saat ini dapat berdampak pada potensi bahaya hidrometeorologi yang jauh lebih buruk dari sebelumnya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan kesiapsiagaan tidak hanya pada tingkat provinsi, tetapi hingga tingkat kecamatan, kelurahan atau desa, bahkan keluarga.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan yang memberikan rekomendasi beberapa langkah yang diambil menghadapi bahaya bencana La Nina ini. Lilik juga menyebut ada potency bencana pergerakan tanah, angin kencang, gelombang tinggi atau pasang, dan banjir bandang sebagai dampak dari La Nina juga dapat memicu terjadinya

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Beberapa rekomendasi BNPB kepada para pemangku kebijakan tiap-tiap daerah mulai dari tingkat provinsi hingga pemerintah desa supaya segera melakukan kesiapsiagaan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. ”Pastikan seluruh organisasi perangkat daerah provinsi sudah mempersiapkan sumber daya dalam mendukung kesiapsiagaan,” kata Lilik seperti dikutip dari laman BPNB, Senin (12/10/2020) .

Terkait peningkatan kapasitas masyarakat dengan dukungan pemda, Lilik meminta supaya penyampaian informasi dapat dilakukan dengan baik sehingga pesan dapat diterima dan tidak menakuti masyarakat. Selain itu, aparat pemda harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk menerjemahkan informasi cuaca sehingga pesan sampai pemangku kepentingan di tingkat kecamatan maupun masyarakat. ”Sosialisasikan informasi kepada masyarakat dengan bijak, dan jangan menakuti-nakuti,” ujar Lilik.

Lilik juga mengimbau setiap keluarga untuk mengidentifikasi risiko bencana yang ada di sekitar. Artinya, kesiapsiagaan sejak dini dibutuhkan untuk memastikan tidak adanya korban jiwa apabila terjadi peristiwa ekstrim. ”Diskusikan dengan anggota keluarga maupun komunitas di masyarakat terkait dengan potensi ancaman bahaya yang ada di sekitar sehingga risiko bencana dapat dihindari,” kata Lilik.

Selain itu, Lilik meminta agar pemerintah daerah segera memastikan lokasi evakuasi sementara yang dapat digunakan. Karena setiap daerah rawan bencana harus memiliki tempat evakuasi sementara. Karena itu, BNPB meminta aparat desa untuk segera mengidentifikasi bangunan aman yang dapat digunakan sebagai shelter sementara, seperti rumah warga, kantor desa atau pun sekolah.

”Harus dipastikan masyarakat untuk mengetahui apa yang harus dilakukan apabila ada info dari BMKG. Identifikasi rumah aman yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi sementara. Yang jelas, jangan sampai tempat evakuasi menjadi cluster baru Covid-19,” tandas Lilik.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali