Malang, Gempita.co-Arema FC masih sangat berharap agar Liga 1 2020 masih bisa dihadiri oleh penonton di tribun stadion, saat kembali dilanjutkan mulai pekan ke-4 pada Oktober nanti.
Karena bagi Arema FC, keberadaan penonton berperan penting dalam membantu finansial klub. Penjualan tiket pertandingan sangat menunjang stabilitas keuangan di setiap musim kompetisi.
“Yang jelas, kalau kompetisi Liga 1 tanpa penonton, kami jelas rugi. Karena pemasukan tidak ada, tapi pengeluaran terus ada,” ujar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris kepada media, Minggu (5/7/2020).
Kerugian yang diprediksi pun tak main-main. Tim Singo Edan memastikan akan merugi hingga Miliaran rupiah, jika semua pertandingan kandang tidak dihadiri oleh penonton di Stadion Kanjuruhan.
“Ruginya yang jelas dari biaya operasional pertandingan itu. Kemudian (potensi pemasukan dari) sponsor pada LED (board) juga tidak ada,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dispora Kabupaten Malang tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya meminta PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) terus mempertimbangkan usulan tersebut. Lantaran opsi Liga 1 tanpa penonton akan sangat merugikan dan memberatkan klub dari segi finansial.
“Kalau klub sekelas Arema, ya berat juga. Tidak bisa dengan hanya mengandalkan dana dari subsidi (hak komersial Liga 1),” tandas Abdul Haris.
Pada Liga 1 musim ini, Arema FC baru menggelar satu kali pertandingan kandang melawan Persib Bandung (08/03) dan masih menyisakan 16 jadwal lagi.
Sementara biaya operasional Panpel Arema FC berada di kisaran Rp200 sampai Rp250 juta untuk satu kali pertandingan,