Washington, Gempita.co – Program mengembangkan rudal balistik bertujuan untuk melawan Rusia.Demikian ditegaskan Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O’Brien.
“Kami telah keluar dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF), dan kami sedang mengembangkan senjata hipersonik dan sistem pengiriman rudal balistik,” ujarnya pada hari Rabu (28/10/2020) seperti dikutip televisi al-Mayadeen.
O’Brien menekankan bahwa AS akan mengerahkan rudal yang sama ke Eropa jika diperlukan untuk mencegah Rusia.
AS secara resmi keluar dari Traktat INF pada 2 Agustus 2019. AS berulang kali menuduh Rusia melanggar perjanjian itu, tetapi Moskow membantah keras tuduhan tersebut dan menyatakan kekecewaan atas ketidakpatuhan Washington.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa Traktat INF telah diakhiri oleh AS sejak 2 Agustus 2019.
Perjanjian New START juga akan berakhir pada Februari 2021 jika tidak ada kesepakatan yang dicapai antara AS dan Rusia.
Berdasarkan Perjanjian New START yang disepakati pada 2010, kedua negara setuju untuk membatasi jumlah hulu ledak nuklirnya tidak lebih dari 1.550 unit untuk 700 sistem rudal.