Gempita.co – Acara amal tahunan di Negeria menelan korban nyawa, setidaknya 31 orang meninggal dunia karena terinjak-injak dalam acara belanja gratis Shop for Free yang diselenggarakan oleh gereja Pantekosta Kings Assembly, Sabtu (28/5/2022).
Ratusan orang berkumpul kemudian menerobos gerbang secara bersamaan untuk menerima makanan di acara itu, Sabtu pagi. “Mereka menyerbu bersamaan, menyebabkan berdesak desakan,” kata juru bicara polisi negara bagian Rivers, Grace Iringe-Koko.
Orang-orang itu, seperti dilansir Al Jazeera mengantri sejak hari Jumat untuk mendapatkan akses ke Port Harcourt Polo Club, tempat program amal tahunan Belanja Gratis yang diselenggarakan oleh gereja Pantekosta Kings Assembly itu.
“Orang-orang ada di sana lebih awal dan beberapa menjadi tidak sabar dan mulai bergegas, yang menyebabkan terinjak-injak. Polisi berada di lapangan memantau situasi saat penyelidikan sedang berlangsung,” tambah Iringe-Koko kepada Reuters.
Juru bicara polisi itu mengatakan, tujuh lainnya terluka tetapi mendapat perawatan dan pengobatan setelah penyerbuan di acara yang menurut penyelenggara bertujuan untuk “menawarkan harapan” kepada yang membutuhkan.
Juru bicara polisi mengatakan penyelidikan telah diluncurkan dan laporan akan dirilis pada waktunya.
Fidelis Mbah dari Al Jazeera yang melaporkan dari ibukota Nigeria, Abuja mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat.
“Saksi mengatakan jumlahnya bisa lebih tinggi dari angka resmi yang diberikan polisi. Kejadian serupa juga terjadi pada Desember 2020 setelah sebuah organisasi bisnis mencoba memberikan sumbangan kepada orang miskin di Port Harcourt,” kata Mbah.
“Sekitar delapan orang tewas dalam insiden itu. Pemerintah telah menyerukan penyelidikan untuk mengetahui apakah langkah-langkah keamanan yang memadai telah dilakukan untuk memastikan insiden seperti itu tidak terjadi lagi,” tambahnya.
Video dari tempat kejadian menunjukkan pakaian dan sepatu yang diperuntukkan bagi penerima manfaat berserakan di tanah. Dokter dan pekerja darurat merawat beberapa yang terluka saat mereka berbaring di lapangan terbuka.
Akhirnya acara “Belanja Gratis” itu ditangguhkan sementara pihak berwenang menyelidiki bagaimana peristiwa itu terjadi.
Peristiwa seperti itu biasa terjadi di Nigeria, begara dengan perekonomian terbesar di Afrika, di mana lebih dari 80 juta orang hidup dalam kemiskinan, menurut statistik pemerintah.
Nigeria telah mengalami tragedi seperti ini dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk program makanan lembaga bantuan di negara bagian Borno utara, di mana tujuh wanita terinjak-injak sampai meninggal dunia tahun lalu.