Gempita.co -Paket dukungan S$1,5 miliar atau sekitar Rp16 triliun digelontorkan pemerintah Singapura untuk membantu kelompok berpenghasilan rendah dan rentan untuk mengatasi inflasi.
“Perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan berlanjutnya pembatasan Covid-19 di beberapa bagian dunia telah mengganggu rantai pasokan dan mengakibatkan harga energi dan pangan yang lebih tinggi,” kata Kementerian Keuangan Singapura dalam keterangannya.
Inflasi Singapura telah meningkat menjadi 3,3 persen tahun ke tahun di bulan April yang merupkan tertinggi dalam 10 tahun sebelumnya sebesar 2,9 persen di bulan Maret.
“Harga energi dan makanan telah meningkat tajam dan kemungkinan inflasi global akan tetap tinggi untuk beberapa waktu dan bahkan meningkat lebih jauh sebelum stabil dan menjadi lebih baik,” kata Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong dalam konferensi persnya seperti dilansir Channel News Asia.
Menurut Wong, inflasi pada akhirnya akan stabil baik secara global maupun di dalam Singapura, “tetapi untuk saat ini kita harus memperkirakan kenaikan harga akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.”
Secara khusus, lanjut dia, harga energi kemungkinan akan tetap tinggi hingga akhir tahun.
“Inilah sebabnya mengapa Pemerintah telah memutuskan untuk memperkenalkan paket dukungan lain sebesar S$1,5 miliar,” ucap Wong.
“Langkah-langkah dukungan dalam paket ini condong untuk membantu kelompok berpenghasilan rendah dan rentan karena merekalah yang secara tidak proporsional terkena dampak inflasi.”
Sumber: Anadolu Agency