Australia Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Perdana Menteri Australia Scott Morrison /foto:istimewa

Jakarta, Gempita.co – Perputaran Ekonomi Australia sangat melemah, karena pandemi Covid-19. Dengan berat Pemerintah Australia,Rabu (02/09), mengumumkan negara mereka mengalami resesi

Angka Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal kedua jatuh sebesar 7%. Sebelumnya, pada kuartal pertama tahun 2020 Australia sendiri memang sudah tercatat mengalami penurunan PDB sebesar 0.3% dimana hal ini menjadi yang terburuk sejak pertama kali tercatat di tahun 1959.

Terjadinya dua penurunan secara beruntun di dua kuartal maka Australia resmi resesi, dilansir dari CNN.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan kepada parlemen, resesi ini menghancurkan Australia.

Australia sebenarnya memiliki salah satu ekonomi terbaik di dunia karena ketahanannya menghadapi banyak krisis ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir. Dikutip dari ABCNews, menurunnya nilai PDB Australia sebesar 0.3% pada kuartal pertama bulan Januari-Maret dan 7% di kuartal kedua bulan April-Juni, hal tersebut membuat Australia mengalami dua kali penurunan PDB secara beruntun untuk pertama kalinya setelah tahun 1991.

Sebelumnya pada tahun 1991, Australia pernah mengalami pelemahan ekonomi sebesar 1.3% dan penurunan nilai PDB sebanyak 0.1%. Namun, masalah itu dapat diatasi meskipun sempat terjadinya Krisis Keuangan Asia pada tahun 1997 dan Krisis Keuangan Global di tahun 2008.

Masalah-masalah tersebut dapat diatasi karena pertumbuhan Ekonomi Australia yang stabil dalam beberapa dekade terakhir melalui kegiatan ekspor bahan tambang, seperti batu bara, bijih besi, dan gas alam, ke Republik Rakyat Tiongkok. Sayangnya, keberhasilan itu tidak dapat menyelamatkan Australia dari resesi untuk tahun ini.

Tahun 2020 menjadi tahun terparah dalam sejarah perekonomian modern Australia dimana mereka harus merasakan kejatuhan fatal nilai PDB yang sebelum-sebelumnya selalu terlihat kokoh dan stabil.

Terjadinya penurunan daya beli Masyarakat Australia sebesar 12.1% karena Pandemi COVID-19 yang diikuti dengan melemahnya pergerakan ekonomi global, situasi ini menjatuhkan PDB Australia sejauh 7% dimana angka tersebut mengalahkan penurunan terparah PDB Australia pada tahun 1974 yang hanya menyentuh 2%, dilansir dari ABCNews.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali