Aviliani: Tinjau Ulang Subsidi Kendaraan Listrik, Rakyat Lagi Susah Duit!

Gempita.co – Ekonom senior Indef Aviliani mengkritisi rencana pemerintah memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik, karena saat ini rakyat sedang susah duit, belum perlu kendaraan listrik.

Aviliani menyarankan pemerintah meninjau ulang rencana subsidi pembelian kendaraan listrik. Subsidi kendaraan listrik, bukanlah sesuatu yang mendesak alias urgent. Serta, tidak memberikan efek domino terhadap perekonomian nasional.

Aviliani mengatakan, saat ini, Indonesia belum memiliki industri perakitan serta infrastruktur untuk pengembangan kendaraan listrik. Seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang mumpuni dan merata.

Karena industri perakitan kendaraan listrik di dalam negeri, belum tersedia, maka pemerintah, kata Aviliani, akan mengimpornya.

“Artinya, program ini tidak akan memberikan penambahan nilai bagi perekonomian, justru akan semakin ketergantungan dengan produk impor. Jadi ini menurut saya sih belum terlalu urgent ya. Masih perlu dimatangkan lagi,” ujar Aviliani dalam Indef School of Political Economy (ISPE), Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Menurut Aviliani, sejauh ini, pemerintah hanya bicara mengenai supply side saja. Tidak sedikit pun menyinggung demand side. Dikhawatirkan, ketika insentif motor listrik diberikan tanpa ada pembelinya, menjadi percuma.

Dia menyarankan, pemerintah menyiapkan industri kendaraan listrik, selanjutnya mempelajari demand side-nya seperti apa. Terakhir, siapkan insentif kalau betul-betul perlu.

Jadi menurut saya kalau mau bangun industri dulu. Kedua, lihat dulu demand nya yang orientasi ekspor maupun di domestik. Apakah domestik punya kemampuan atau tidak sehingga ketika kita ambil policy itu sudah tahu tentang demand nya. Jadi mesti diubah ini. Pemerintah jangan lagi ke supply side dulu. Tapi demand side,” jelasnya.

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali