Awas ! ISIS Bisa Bangkit Lagi di Kamp Pengungsi Suriah

Kamp Pengungsi Suriah - Foto: Istimewa

Jakarta, Gempita.co – Kelompok Troris Negara Islam atau ISIS akan bangkit lagi jika masyarakat internasional tidak cepat melakukan repatriasi dan deradikalisasi mantan anggota dan pendukung kelompok itu di kamp-kamp pengungsi di Suriah.

Demikian diingatkan Jenderal Kenneth McKenzie, Panglima Komando Pusat Amerika (U.S. Central Command/CENTCOM) yang mengepalai operasi militer di Timur Tengah.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Kita bisa menghadapi masalah strategis ini 10 tahun lagi, 15 tahun lagi. Kita mungkin harus menghadapinya lagi. Saya lebih memilih mencegah hal ini,” ujar McKenzie dalam sebuah forum online yang dilangsungkan oleh US Institute of Peace (USIP).

Koalisi internasional pimpinan Amerika untuk melawan ISIS telah menyatakan kemenangan atas kelompok itu tahun lalu, “tetapi masalah ekosistem yang saling terhubung satu sama lain” yang mengharuskan kesepakatan internasional, masih ada,” ujar McKenzie.

Sejumlah negara telah berupaya mencapai konsensus global tentang apa yang akan dilakukan pada pemberontak ISIS dan keluarga mereka yang telah ditangkap, terlebih karena banyak negara menolak menerima kembali warga yang meninggalkan negara mereka untuk berjuang di Irak dan Suriah. Kekhawatiran melakukan perjalanan karena pandemi virus corona telah menyulitkan perundingan tentang repatriasi ini.

Para pejabat mengatakan kondisi mengerikan di kamp Al Hol Suriah, yang menjadi lokasi pemukiman banyak pemberontak ISIS yang tertangkap bersama puluhan ribu warga yang sebelumnya terpaksa mengungsi, telah memicu radikalisasi. Fasilitas itu baru-baru ini mengukuhkan kasus Covid-19 pertama. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa virus mematikan itu telah merebak.

“Jika kita tidak mengambil tindakan, dalam waktu dekat kita akan menghadapi masalah sangat besar, di mana banyak orang berpotensi meninggal; dan kemudian masalah sangat besar dalam jangka panjang karena saya belum melihat skema di mana kita dapat bicara tentang deradikalisasi,” ujar McKenzie.

Keprihatinan akan kebangkitan ISIS muncul ketika Amerika berniat menarik mundur lebih banyak pasukan dari Irak dan Suriah. Amerika telah menarik sebagian pasukannya dari Suriah pada 2018 dan mulai keluar dari pangkalan-pangkalan di Irak pada Maret lalu.

McKenzie mengukuhkan bahwa pasukan Amerika akan terus melawan pemberontak ISIS dan mendukung pasukan Irak dengan lebih sedikit personil tentara. Dia menambahkan bahwa pengurangan personil akan dilakukan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan Irak dan sekutu internasional.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali