Badan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina Krisis Keuangan

Gaza, Gempita.co – Komisaris Jenderal UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina) Philippe Lazzarini, Kamis kemarin, mengatakan bahwa badan tersebut menghadapi krisis keuangan yang hebat.

“UNRWA menerima kontribusi terendah tahun ini sejak 2012, pada saat kebutuhan pengungsi diperparah oleh efek pandemi pada sumber daya mereka yang sedikit,” kata Lazzarini pada konferensi pers.

“Dengan arus kas badan pada level terendah sejak 2012, dan dengan kebutuhan pengungsi yang sangat tinggi karena dampak Covid-19, risiko orang yang bertahan GBV [kekerasan berbasis gender] menjadi akut jika dukungan kepada mereka terancam,” ungkap dia.

ā€œSampai saat ini, saya belum punya dana yang cukup untuk membayar gaji November kepada staf UNRWA yang berada di garis depan pandemi Covid-19,ā€ lanjut Lazzarini.

Dia menegaskan kembali jaminan badan PBB untuk terus memberikan layanan kepada pengungsi Palestina sampai solusi politik untuk perjuangan mereka ditemukan.

“Saya mendesak masyarakat internasional untuk segera meningkatkan dukungannya kepada UNRWA,” tukas dia.

UNRWA melayani sekitar 5,3 juta pengungsi Palestina dan kini badan itu mengalami krisis keuangan yang mencekik sejak Amerika Serikat pada Januari membekukan semua dukungannya untuk badan tersebut yang mengklaim bahwa mereka tidak puas dengan cara kerja badan tersebut yang dikritik oleh Israel.

Sumber: Anadolu Agency

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali