Surabaya, Gempita.co – Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengukuhkan sebanyak 10.000 pemuda tani Indonesia di Hotel Bumi Surabaya, Jumat (8/10/2021). Ini merupakan dukungan dalam membangkitkan petani muda di Indonesia.
Acara ini digelar Komando Kawasan Terpaut Pemuda Tani Indonesia (KKT-PTI) yang menginisiasi terbentuknya pemuda tani Indonesia. Digelar secara hybrid yang diikuti secara langsung oleh 100 pemuda tani dan 9.900 pemuda tani secara online.
“KKT-PTI merupakan pondasi utama bagi pemerintah serta menjadi akselarasi dan peranan pemuda tani, yang diharapkan dapat tumbuh sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Mentan SYL di sela acara.
Koordinator Nasional KKT-PTI, Daenk Jamal, mengatakan, sebanyak 10.000 ribu petani milenial yang dikukuhkan ini berasal dari 11 Provinsi 44 Kabupaten. Hal ini sejalan dengan misi membangkitkan kembali semangat petani muda.
Selain pengukuhan, juga dilakukan peluncuran website kktpti.org, aplikasi digital Abangijo, dan alat pintar pertanian (Altarian) program terintegrasi berbasis teknologi.
“Altarian ini berfungsi sebagai alat kontrol serbaguna memakai modem internet terkonek dengan android. Sedangkan aplikasi AbangIjo untuk memasarkan hasil pertanian dan dijual melalui e-Commerce,” terang Jamal.
“Jadi Altarian ini sebagai controler multiguna. Alat ini bisa memonitor irigasi, memonitor suhu udara, kelembaban tanah, suhu dan PH air. Selain itu juga bisa untuk memonitor CCTV yang terkoneksi dengan internet,” tambahnya.
Jamal sangat apresiasi tim KKT-PTI dan para petani milenial yang mau bangkit dalam mewujudkan kecukupan ketahanan pangan di masa mendatang.
“Saya mengapresiasi semangat para petani muda yang mau bangkit dalam wujudkan ketahanan pangan. Tentu, ini perlu kerja keras serta tim solid dalam mewujudkan program kawasan pertanian berbasis tekhnologi dari hulu ke hilir menuju pertanian millenial,” ungkapnya.
Melalui program pertanian terintegrasi berbasis teknologi, selain mampu membangkitkan swasembada pangan, ia berharap para pemuda tani milenial mampu bersaing di dunia bisnis pangan dengan memanfaatkan aplikasi AbangIjo yang akan diluncurkan.
“Dengan sistem yang kami bangun, mereka bisa menjual hasil pertanian melalui e-Commerce dengan aplikasi Abangijo yang baru kami luncurkan,” ujar Ketua Umum Garda Bintang Timur ini.
Jamal juga berharap dengan program tani berbasis teknologi, petani milenial mampu memperbaiki ekonomi keluarga.
“Dengan sistem yang kami bangun. mereka punya potensi yang cukup luar biasa, di usia mereka yang masih energik harapan ini akan menjadi maksimal. SDM yang diragukan akan kami bimbing dan kawal hingga mereka sukses, itulah harapan bangsa ini, harapan keluarga dan jaminan kehidupan masa depan mereka,” harap Jamal, yang juga Penasihat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jakarta Utara ini.