Banjir dan Longsor di Ciganjur, 500 Warga Masih Mengungsi, 1 Tewas

FOTO: Korban Banjir dan Longsor di Ciganjur, Jaksel.ist

Jakarta, Gempita.co – Banjir dan longsor terjadi di Jalan Damai Raya, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (10/10/2020) malam. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut setidaknya ada 500 warga yang mengungsi.

Ratusan warga mengungsi di posko utama Pendopo RT 09 RW 02, Ciganjur, Jakarta Selatan. Ahmad Riza Patria yang melakukan peninjauan lokasi banjir serta longsor juga menjenguk para warga yang mengungsi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Ada yang harus kami evakuasi, yang diungsikan kurang lebih sampai 500 orang lebih,” kata Ahmad Riza Patria.

Sebelumnya, ia menjelaskan hujan deras yang mengguyur membuat pagar pembatas antara rumah penduduk dengan anak Kali Setu roboh. Material pagar pembatas yang roboh itu menutupi sungai sehingga air memasuki pemukiman penduduk sampai menyebabkan banjir.

Korban meninggal dalam kejadian robohnya pagar pembatas anak Kali Setu di Ciganjur adalah Widiar Nohapa (42 tahun), tengah disemayamkan dan ditunggui kerabat.

“Akibatnya 300-an rumah tergenang oleh air sehingga banjir, sampai setinggi dada,” ujar Ahmad Riza Patria.

Selain warga mengungsi, kejadian itu juga mengakibatkan korban luka-luka dan meninggal dunia. Korban meninggal dunia bernama Widiar Nohapa (42) warga Jalan Damai I Nomor 8, Kelurahan Ciganjur.

“Akibat bagian tembok roboh ke rumah di pinggir (anak Kali Setu), ada seorang wanita umur 40 tahunan meninggal,” tutur Ahmad Riza Patria.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali