Gempita.co-Keberadaan Jakarta Internasional Equestrian Park Pulomas (JIEPP) yang dikelola PT Pulo Mas Jaya (PMJ) dan Equinara Horse Sports (Equinara) dinilai mampu menciptakan banyak atlet berkuda yang berprestasi.
Untuk itu, Komisi Equestrian Pordasi mengapresiasi PT Pulo Mas Jaya (PMJ) dan juga Equinara Horse Sports (Equinara) yang selalu mendukung para atlet equestrian DKI Jakarta.
“Saya tegaskan kurun waktu 3 tahun terakhir ini justru PORDASI DKI sangat dibantu oleh pengelola yang sangat profesional untuk memanfaatkan fasilitas equestrian di JIEPP. Coba kita lihat sama-sama data dan fakta dalam tiga tahun terakhir ini,” ujar Ketua komisi equestrian PORDASI DKI Jakarta, Michael Umboh dalam keterangan tertulis, Rabu (1/2/2023).
Michael yang membawa Tim Equestrian PORDASI DKI Jakarta (Tim DKI) bisa meraih gelar Juara Umum 2019 Kejurnas Equestrian dan Juara Umum Kedua 2021 JIEPP telah memfasilitasi atlet untuk bertanding dan berlatih dalam kejuaraan tingkat nasional dan internasional.
Menurutnya, Equinara adalah salah satu klub equestrian terbaik di Indonesia yang telah berjasa menyumbangkan emas secara hattrick bagi merah putih pada ajang SEA Games tahun 2011, 2013 dan 2015. Bahkan, ucapnya, sejak 2019 hingga hari ini selalu memberikan yang terbaik bagi kemajuan equestrian DKI Jakarta.
Terkait tudingan Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ) yang menyatakan sulitnya Tim DKI dalam menggunakan fasilitas JIEPP, Michael menanggapi dengan enteng. Dia menilai tudingan atau pernyataan itu hoax dan tendensius.
“Hati-hati itu hari gini buat pernyataan hoax. Mereka kan merujuk saat Rakerprov. Rakerprov tanggal 4 Desember 2022 kemarin saya hadir untuk presentasi dan hanya dihadiri pengurus serta 11 dari 34 anggota yang diundang. MPOJ tidak ada saat itu. Jadi kita pertanyakan dia dapat data dari mana?,” katanya.
Saat Kejurnas Equestrian tahun 2019 yang diselenggarakan di JIEPP oleh PP Pordasi, jelasnya, para atlet PORDASI DKI difasilitasi untuk mengadakan Pelatda di JIEPP yang hampir setiap hari dikunjungi oleh Ketua Pengurus Provinsi DKI Jakarta (Alm.) Alex Asmasoebrata. Hasilnya, Tim DKI Jakarta meraih Juara Umum dimana saat itu stable yang mewakili DKI Jakarta adalah Equinara Horse Sports, Kurnia Stable dan ZZ Stable.
“Kemudian Kejurnas Equestrian tahun 2020 ditiadakan oleh Pengurus Pusat PORDASI dikarenakan COVID. Baru diadakan lagi Kejurnas Equestrian tahun 2021 di Jawa Barat,” imbuhnya.
Saat itu, lanjut Michael Umboh, para atlet DKI juga kembali difasilitasi untuk mengadakan Pelatda atau kita sebut Training Camp di JIEPP yang diikuti oleh empat stable yaitu Equinara Horse Sports, Kurnia Stable, Pegasus Stable dan Andalan Stable.
“Ketua Pengprov PORDASI DKI Jakarta tidak hadir pada saat Pelatda, namun hadir pada hari kedua saat pelaksanaan Kejurnas Equestrian di Jawa Barat. Hasilnya tahun 2021 adalah Provinsi DKI Jakarta meraih juara kedua di bawah tuan rumah Jawa Barat,” kata Michael.
Sebagai catatan, tegasnya, saat itu baik Pelatda maupun kepesertaan DKI Jakarta disponsori oleh beberapa perusahaan swasta. Kekurangan dana ditutupi secara swadaya dari para simpatisan.
“Selanjutnya, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2022 kami dari pengurus equestrian PORDASI DKI Jakarta selalu mengadakan pembinaan dan kejuaraan sedikitnya delapan kali dalam setahun di sarana JIEPP. Kami juga sangat terbantu oleh Equinara dan PMJ yang selalu aktif menyelenggarakan program pembinaan baik tingkat nasional maupun internasional. Di tahun 2022 ini saja terakhir tercatat Piala Gubernur DKI Jakarta sekaligus FEI World Cup Qualifier-1 dihadiri oleh PJ Gubernur DKI Jakarta Bpk. Heru Budi Hartono, pada tanggal 12 November 2022,” jelas Michael.
Michael juga mengungkapkan kesulitan pendanaan Tim DKI saat mempersiapkan Kejurnas Equestrian 2022. Beberapa kali pengajuan kebutuhan biaya dan roadmap pembinaan ke sekretariat PORDASI DKI Jakarta untuk diteruskan ke KONIDA DKI, seringkali tidak ditanggapi dengan alasan KONIDA DKI sedang mengalami kasus di BAORI sehingga tidak ada sama sekali dana pembinaan untuk cabor equestrian.
“Saat itu, Tim DKI hampir tidak bisa berangkat karena minus dua minggu sebelum Kejurnas dana belum juga terkumpul. Bahkan satu klub sama sekali mundur dari Tim DKI karena ketiadaan dana. Tim DKI hanya mampu mengikuti 7 kelas dari 10 kelas yang dipertandingkan. Akhirnya dengan swadaya masing-masing klub dan juga para simpatisan terkumpulah sejumlah dana yang masih jauh dari kebutuhan, kami semua berangkat dengan persiapan yang seadanya,” tuturnya.
Dana yang dibutuhkan jauh lebih besar dibandingkan tahun 2019 dan 2021 yang lalu karena tahun 2022 diadakan di Jawa Timur sehingga biaya transportasi kuda, akomodasi para atlet dan ofisial jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
“Alhasil saat di Kejurnas Equestrian 2022, tiga medali emas yang ditargetkan dari kelas U21 yaitu Tim Dressage, Open Tim Dressage dan U21 Individual Jumping, tidak tercapai. Jadi saya tegaskan tidak ada hubungannya hambatan Pelatda di Kawasan JIEPP dengan prestasi Tim DKI pada tahun 2022.
Faktanya sejak tahun 2019 sampai akhir 2022, justru pembinaan para atlet equestrian DKI sangat terbantu oleh pengelola Kawasan JIEPP yang pro aktif dan professional membantu Tim DKI,” tutup Michael.