Bawaslu Beri Perhatian Khusus pada Pilwalkot Daerah ini..

Ilustrasi/Istimewa

 

Jakarta, Gempita.co-Pelaksanaan Pilkada 2020 sudah tinggal dua minggu lagi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Pilkada di tengah pandemi COVID-19 menjadi perhatian khusus untuk memastikan tidak ada klaster penyebaran corona.

Komisioner Bawaslu, M Afifuddin, mengungkapkan pihaknya telah memposisikan 270 daerah yang melaksanakan pilkada memiliki kondisi kerawanan yang sama.

Sebab, setiap harinya data perkembangan COVID-19 di tiap daerah terus mengalami pergeseran.

“Jadi kami posisikan semua daerah dalam posisi yang sama kewaspadaannya. Hanya di daerah yang ada pilgubnya kita beri perhatian khusus. Yang pilgub hanya 9 provinsi, selebihnya daerah-daerah kabupaten kota,” kata Afif dalam diskusi ‘Perkembangan Pelaksanaan Pilkada’ di YouTube BNPB, Rabu (25/11).

Bawaslu memberikan perhatian khusus kepada sejumlah daerah yang kontestasi pilkadanya cukup ramai.

Salah satu faktor yang membuat daerah tersebut ramai karena calon yang maju begitu disoroti oleh masyarakat.

“Ada kabupaten kota yang meriah memang, karena apakah keramaian calonnya ini kan berbeda-beda. Misalnya, salah satu daerah meriah itu Solo, Surabaya, Medan kan ramai. Ini jadi perhatian kita juga untuk diberi perhatian lebih itu, karena bisa jadi kemeriahan yang disumbang oleh faktor calon menimbulkan kampanye yang lebih meriah dari tempat lain,” jelas Afif.

Tantangan lainnya yang dihadapi penyelenggara Pilkada 2020 adalah daerah-daerah yang hanya memiliki paslon tunggal.

“Belum lagi juga punya tantangan di 25 daerah ada paslon tunggal, itu dinamikanya berbeda-beda. Ada gerakan masyarakat berkampanye yang lain, ini kan situasi berbeda di daerah,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harmadi, mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu untuk memetakan wilayah berisiko yang melaksanakan pilkada. Wilayah dengan zona merah akan jadi fokus Satgas COVID-19 agar penularan corona dapat diminimalisir.

“Daerah yang menyelenggarakan pilkada dan zona risikonya tinggi, kami memberikan perhatian khusus. Makanya kami support dengan duta perubahan perilaku di lapangan,” ungkap Sonny.

Para duta perubahan perilaku ini disebar untuk memastikan kesehatan dan keamanan dikedepankan dalam rangkaian Pilkada 2020. Pihaknya berharap, lewat sosialisasi oleh duta perubahan perilaku, maka tidak sampai tercipta klaster corona dari Pilkada.

“Kita juga tidak ingin karena pilkada lalu kemudian kasusnya meningkat karena protokol kesehatan, ketidakpatuhan masyarakat. Kita coba dari sekarang sudah antisipasi. Ini duta perubahan perilaku door tp door lho, ke masyarakat diingatkan dan edukasi,” pungkasnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali