Begini kata Bima Arya Terkait Pentingnya Penguatan Sistem Penanganan Covid-19

Jakarta, Gempita.co

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyikapi rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam program penguatan puskesmas untuk menguatkan sistem penanganan Covid-19.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Program Penguatan Puskesmas di Jawa Barat.

Menurutnya, itu bisa berjalan dengan baik jika Pemprov Jabar memberikan insentif untuk menguatkan sistem yang ada.

Masih dikatakan Bima Arya, pihaknya telah mendapatkan bantuan tenaga surveilans dari BNPB sebanyak 96 personil yang seharusnya fokus melakukan penelusuran. Sebab, pada implementasinya terbagi-bagi antara unit lacak dan unit pantau.

“Konsentrasi mereka terbagi tidak hanya melacak kontak erat tapi juga memonitor warga yang sedang menjalani isolasi. Saya kira disini kuncinya jika kita bicara penguatan sistem. Tinggal nanti secara teknis definisi dan kriteria rekrutmen serta tupoksinya sejauh mana,” tuturnya.

“Penting juga untuk membagi antara unit lacak dan unit pantau agar bisa maksimal. Rasio kontak erat itu bisa benar-benar sesuai target dan yang isolasi juga terpantau maksimal,” sambungnya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mengatakan hanya sanggup membiayai Rp80 Miliar yang diperuntukkan bagi 100 puskesmas di 12 kota / kabupaten yang memiliki jumlah kasus konfirmasi, suspek, kontak erat dan probable aktif terbanyak.

Adapun anggaran yang diberikan kepada puskesmas melalui Program Penguatan Puskesmas, rinciannya penggunaannya sebanyak 68,1 persen akan digunakan untuk APD, testing dan KIE KIT.Kemudian 2,3 persen untuk pelatihan, 24,2 persen untuk SDM dan 5,4 persen untuk alih fungsi isolasi komunitas.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali