Begini Kronologi Cerita Babi Ngepet yang Ternyata Palsu Belaka..

Depok, Gempita.co-Penangkapan babi ngepet membuat heboh warga Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Belakangan terungkap bahwa babi ngepet hanyalah rekayasa Adam Ibrahim semata.

Kapolsek Sawangan AKP Rio Tobing menjelaskan awal mula ‘temuan babi ngepet’ yang membuat warga berkerumun pada Selasa (27/4) dini hari lalu. Polisi yang mendapat informasi soal isu temuan babi ngepet ini kemudian meluncur ke lokasi.

“Setelah mendengar informasi tersebut, kami dari Polsek Sawangan segera ke TKP. Atensi kami pertama adalah bagaimana menghindari kerumunan terkait COVID,” kata Rio di Polresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Jumat (30/4/2021).

Saat itu ratusan warga berkerumun. Warga penasaran ingin melihat wujud babi ngepet.

“Setelah itu kami koordinasi dengan tokoh masyarakat, pada saat itu Pak Adam Ibrahim yang saat ini jadi tersangka,” katanya.

Kepada polisi, Ahmad Ibrahim menyampaikan kronologi ditangkapnya ‘babi ngepet’ itu. Polisi lalu meminta Adam Ibrahim untuk mengimbau warga agar tidak berkerumun, sehingga pada saat itu Adam memutuskan untuk memotong babi tersebut.

“Saat itu kami menyampaikan hendaknya bagaimana agar masyarakat ini tidak berkerumun. Diambillah suatu kesimpulan baiknya babi ini dieksekusi, akhirnya disembelih,” katanya.

Setelah babi itu dipotong dan dikubur di dekat lokasi penemuan awal, namun masih saja warga berdatangan. Mengantisipasi agar tidak timbul kembali kerumunan warga, akhirnya polisi membongkar kuburan babi tersebut.

“Keesokannya kami dari kepolisian otomatis menghindari agar tidak terjadi kerumunan kembali, kuburan dari babi tersebut kami pindahkan agar supaya masyarakat tidak terjadi kerumunan. Lokasinya di luar,” tuturnya.

Setelah itu, polisi memeriksa 9 saksi. Termasuk salah satunya adalah Adam Ibrahim.

Hasil pemeriksaan para saksi, tidak ada satu pun yang melihat detik-detik manusia berubah wujud jadi babi. Saksi hanya mengetahui ketika babi itu ditangkap.

“Di situ kita menyesuaikan hasil pemeriksaan dari satu dan yang lain bahwa semuanya tidak ada yang melihat proses perubahan manusia menjadi babi ngepet. Yang ada hanya dilihat di mana babi tersebut ditangkap,” katanya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali