Berang Soal Banjir, Sutarmidji Akan Cabut Izin Perusahaan Sawit

Gubernur Kalbar Sutarmidji/net

Pontianak, Gempita.co – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengaku berang dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit terkait penanganan bencana banjir yang terjadi di sejumlah kabupaten.

Ia pun akan segera mengusulkan untuk pencabutan izin lahan konsesi yang tidak ditanam.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Lahan-lahan konsesi mereka, yang tidak mereka tanam mau saya usulkan untuk dicabut. Ada apa pun saya tidak peduli. Mau mereka diprotes masyarakat terserah saja,” kata Sutarmidji dalam keterangan pers, Selasa (9/11/2021).

“Sekarang katanya sudah kumpulkan bantuan, terserahlah mau kumpulkan apa pun, kita tak peduli. Memangnya tidak ada perusahaan sawit, kita tidak bisa urus masyarakat,” sambung Sutarmidji

Mantan Wali Kota Pontianak ini menyebut pengusaha perkebunan sawit yang beroperasi di Kalbar kurang ajar. Ia mengatakan para pengusaha sawit dinilai tak peka terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di hulu Kalbar.

Sebelumnya, Senin (8/11), Sutarmidji mengumpulkan asosiasi perkebunan sawit dalam rangka menagih kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang terdampak banjir.

Dalam pertemuan itu menurut Gubernur Kalbar, pihak pengusaha terlalu banyak alasan. Sehingga pertemuan itu pun tak menghasilkan keputusan apapun.

“Kemarin kita kumpulkan asosiasi perkebunan sawit, alasan mereka terlalu banyak. Bilang saja tidak mau banjir. Akhirnya saya usir mereka, jadi di pertemuan itu tidak ada keputusan, jadi saya usir dari Kantor Gubernur,” kata Sutarmidji.

“Ada 20 pengusaha sawit. Itu pada kurang ajar semua itu yang seperti itu. Padahal mereka itu (pengusaha sawit) bagian yang membuat dampak sekarang (banjir). Jangan mereka seenaknya saja sekarang,” katanya.

Salah satu alasan pihak perusahaan yang makin membuat Sutarmidji kesal yakni pihak perusahaan merasa lahan perkebunannya bukan di daerah yang terdampak banjir. Sehingga hal ini semakin memperkuat pernyataannya selama ini tentang perusahaan sawit yang menurutnya hanya ingin cari untung di Kalbar.

“Betul memang, tapi kan yang namanya ekosistem itu satu kesatuan. Bukan terpisah. Itu otak mereka itu cuma mau cari kaya di Kalbar. Tapi tak mau peduli tentang Kalbar,” katanya.

Yang lebih parahnya lagi, kata dia, pihak perusahaan hanya mengutus anak buah yang hanya pandai bicara dan tak bisa mengambil keputusan.

“Yang datang itu cuma centeng-centeng saja tuh. Orang-orang yang cuma disuruh ngomong saja tapi tak bisa ambil keputusan. Mereka kira Pemerintah Daerah ini bisa dibuatnya main-main. Saya usir semua. Percayalah, selama yang nama Sutarmidji jadi Gubernur, tidak akan mau berhubungan lagi sama perusahaan sawit,” pungkas kesal.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali