Jakarta, Gempita.co – Berbagai kecaman atas aksi keji zionis Israel terhadap Palestina terus disuarakan di Indonesia. Salah satunya datang dari Lembaga Lembaga Aspirasi Nasional dan Analisis Strategis (Landas) Indonesiaku dalam diskusi yang berlangsung di Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Menurut Ketua Umum Landas Indonesiku, Kaspudin Nor, diskusi tersebut digelar untuk saling bersinergi dan menyatukan pandangan serta menggalang kekuatan demi mendukung perjuangan rakyat Palestina.
“Semoga apa yang kita diskusikan dapat menjadi kekuatan agar dapat menghentikan kekejaman Israel terhadap Palestina. Landas Indonesiaku mendukung penuh MUI dan juga pemerintah untuk berjuang di dunia internasional agar Israel dikenakan sanksi,” harap Kaspudin, yang juga Komisioner Komisi Kejaksaan (Komjak) periode 2011-2015.
“Mari kita bersama-sama bergerak agar Israel menghentikan aksi kejinya. Selain kekuatan doa, sebagai bangsa yang besar kita harus mampu menunjukkan kekuatan kita di dunia internasional. Ini bukan hanya sebatas wacana, dan kami tegaskan Landas Indonesia akan berjuang untuk itu, ini bukan persoalan agama semata, tapi demi rasa kemanusiaan,” sambung Kaspudin.
Diplomatik Diputus, Ekonomi Jalan Terus
Sementara itu, Dewan Pakar Landas Indonesiaku Bambang Saputra berharap pemerintah tidak hanya sekedar mengimbau tanpa ada upaya konkret untuk menghentikan agresi militer Israel.
“Tentunya kita apresiasi dengan sikap pemerintah yang sampai saat ini tegas mendukung Palestina. Namun itu saja belum cukup, karena kalau hanya diplomatiknya saja yang diputus, tapi ekonomi tetap jalan terus, maka kita akan ditertawakan oleh dunia,” Bambang.
“Harus ada langkah konkret yang bikin greget, tidak cukup hanya imbauan, karena yang kita hadapi ini Israel yang didukung Amerika Serikat,” sambungnya.
Indonesia, kata Bambang, harus menggalang kekuatan dengan negara-negara lain untuk menyampaikan protes yang keras atas serangan Israel.
“Saya rasa PBB dan Amerika Serikat akan berpikir panjang jika kita mampu menggalang kekuatan untuk melayangkan protes atas agresisi Israel terhadap Palestina,” tandas Profesor muda penulis buku “Kado Anak Negeri untuk Sang Presiden’ ini.
Menurutnya, Israel telah melukai hati dunia internasional yang mencintai kedamaian dengan aksi kejinya selama ini.
“Ini adalah kejahatan perang luar biasa, jangan pernah mengatakan ini bukan urusan Indonesia, di mata hati Anda?,” ucap Bambang.
Diskusi yang dipandu Kaspudin Nor ini, menghadirkan empat pembicara. Mereka adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, Komisioner Komnas HAM periode 2012 – 2017 Hafidz Abbas, Pakar Hukum Maritim Internasional Chandra Motik Yusuf, dan Cendikiawan muda Bambang Saputra.(rkm)