BI : November Uang Beredar Sebesar Rp6.817 Triliun

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan antisipasi corona dengan melakukan karantina uang kertas dan logam selama 14 hari dan kemudian disemprotkan disinfektan, sebelum diedarkan. (Foto: Alinea.id)

Jakarta, Gempita.co – Uang beredar dalam arti luas (M2) pada November mencapai Rp6.817,5 triliun yang didukung oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi.

Demikian diumumkan Bank Indonesia terkait likuiditas perekonomian.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan jumlah uang beredar tersebut tumbuh 12,2 persen secara tahunan.

“Pertumbuhannya relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,5 persen secara tahunan,” ujar Erwin dalam keterangan resmi, Rabu.

Dia menjelaskan perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan M1 yang melambat menjadi sebesar 15,8 persen secara tahunan dari pertumbuhan pada Oktober 2020 sebesar 18,5 persen secara tahunan, sejalan dengan peredaran uang kartal dan simpanan giro rupiah yang melambat.

Sementara itu, pertumbuhan uang kuasi mengalami peningkatan, dari 10,7 persen secara tahunan pada bulan sebelumnya menjadi 11,1 persen secara tahunan pada November 2020.

“Berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan M2 pada November didorong oleh peningkatan aktiva dalam negeri bersih di tengah perlambatan aktiva luar negeri bersih,” imbuh dia.

Erwin menjabarkan aktiva dalam negeri bersih tumbuh sebesar 12,9 persen secara tahunan pada November 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,0 persen secara tahunan.

Perkembangan ini didorong oleh peningkatan pertumbuhan bersih lainnya, terutama pembelian SBN oleh Bank Indonesia dan pertumbuhan ekspansi keuangan pemerintah yang masih tinggi.

Sementara itu, pertumbuhan kredit pada November 2020 tercatat masih mengalami kontraksi sebesar minus 1,7 persen secara tahunan.

Pertumbuhan tersebut turun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar minus 0,9 persen secara tahunan sejalan dengan permintaan yang masih belum kuat.

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 10,3 persen secara tahunan pada November 2020, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2020 sebesar 13,9 persen secara tahunan.

Sumber: anadolu agency

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali