GEMPITA.CO- Badan Intelijen Negara (BIN) menyebutkan empat orang terduga teroris yang ditangkap di wilayah Condet, Jakarta Timur dan Bekasi, Jawa Barat, diduga merupakan penyedia bahan (peledak) dan ahli bom.
Informasi tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan kasus pengeboman yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) kemarin.
“Diperoleh informasi jaringan mereka yang ditangkap hari ini, empat terduga teroris di Condet Jaktim dan Bekasi Jabar. Mereka diduga berperan sebagai penyedia bahan dan ahli bom yang digunakan dalam aksi teror di Makassar,” ungkap Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Purwanto saat dihubungi indoposonline, Senin (29/3).
Dari analisis BIN, keempat terduga teroris ini terafiliasi dengan jaringan kelompok Muhammad Basri alias Abu Saif alias Basri. Basri merupakan salah satu pimpinan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sudah lama terdeteksi berencana melakukan idad (latihan) dan amaliah sejak Januari 2021. “Namun aksi tersebut gagal karena keburu tertangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror,” ucap Wawan.
Seperti diberitakan, aksi bom bunuh diri dilakukan oleh sepasang suami istri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) kemarin. Dua orang pelaku tersebut langsung tewas di tempat, sementara puluhan korban lainnya mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Menyikapi aksi teror tersebut, BIN pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik. “Serahkan kepada aparat keamanan, penegak hukum agar dapat bekerja dengan baik dalam mengusut tuntas kasus teror bom bunuh diri di Makassar tersebut,” imbau Wawan.