Bintan, Gempita.co-Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LSM Generasi Muda Peduli Tanah Air (Gempita) Yusdianto angkat bicara terkait para calon Pemilihan Bupati Kabupaten Bintan dalam gelaran Pilkada Serentak 2020.
“Bicara siapapun bakal calon Bupati yang ikut dalam perhelatan demokrasi nantinya, itu adalah merupakan salah satu hak setiap warga negara, yakni hak untuk memilih dan dipilih. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945. Yang ingin saya sampaikan saat ini, yang menjadi tolak ukurnya yakni gebrakan-gebrakan apa yang akan dilakukan setelah terpilih menjadi Bupati Bintan periode mendatang?,” ujar Yusdianto dalam keterangan pers di Bintan, Senin (10/3/2020) malam.
Menurut Yusdianto, Kabupaten Bintan memiliki berbagai potensi segala bidang, di antaranya pariwisata, industri, perikanan, pertambangan dan peternakan.
“Bukan merupakan isapan jempol semata, bila kita menilik kilas balik sepak terjang sosok Ansar Ahmad, ketika menjabat Bupati Bintan selama dua peride, yang getol memperjuangkan Bintan dari segala lini, sehingga bisa berkembang pesat seperti sekarang ini,” ungkapnya.
Tentunya, kata dia, kinerja Ansar Ahmad, yang saat ini menjabat anggota DPR-RI, tidak terlepas dari dukungan penuh masyarakat. “Karena kerja nyata yang dirasakan masyarakat Bintan kala itu. Kerinduan itulah yang sangat diharapkan secara garis besar masyarakat Bintan saat ini,” katanya.
Ia mengatakan, Bintan butuh Bupati yang inovatif, dan bukan hanya sekedar copy paste, copy program yang ada sebelumnya, kemudian paste di periode berikutnya. “Bisa dikatakan, yang paling dibutuhkan masyarakat Bintan yakni bisa membangkitkan, dan menghidupkan kembali bidang industri kawasan Lobam yang saat ini mati suri,” ungkap Yusdianto.
Sebelumnya, lanjut dia, kawasan industri di Lobam merupakan salah satu hasil dari kerjasama ekonomi antara Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Ada sekitaran 18 perusahaan elektronik, 14 perusahaan garmen dan lain-lain di wilayah tersebut.
“Kini hanya catatan sejarah Bintan saja. Bagaimana kedepannya, Bupati mendatang selain bisa mengembalikan kepercayaan investor asing kembali ke Bintan, juga memiliki inovasi-inovasi dalam pembenahan birokrasi yang berbelit yang dirasakan investor kala itu,” tuturnya.
Ia menyebut, kalau Bupati mendatang hanya Copas atau copy paste, mengikuti dan menjalani program yang sudah ada, itu sama saja jalan di tempat. Sebaiknya, “manjakan” masyarakat Bintan seperti sediakala, dan buat mereka merasa nyaman di kotanya sendiri, bukan sebagai tamu.
“Jelas ini saya nyatakan, kenapa tidak. Tentunya konteks “memanjakan” itu bukan dalam artian sebenarnya, melainkan dalam membuka peluang sebesar-besarnya dan yang seluas-luasnya lapangan pekerjaan untuk masyarakat Bintan,” tandasnya.
Menjalankan Amanah
Masih menurut Yusdianto, bila kesejahteraan seluruh masyarakat tercapai, tentunya berdampak baik bagi kelangsungan pemerintahan kedepannya. Siapapun nantinya yang terpilih menjadi Bupati Bintan periode mendatang Gempita akan terus berpihak, tentunya bagi mereka yang menjalankan amanah masyarakat.
“Namun bilamana tidak berpegang pada kepentingan masyarakat banyak, dan tidak menitikberatkan kemajuan Bintan, Gempita akan bertindak tegas, mengontrol dan mengawasi kinerja Bupati terpilih nantinya,” tegasnya.
Pengawasan itu, kata dia, bukan hanya pemantauan dalam program 100 hari kerja saja, melainkan selama 5 tahun kepemimpinan.
“Karena Gempita menyatu dengan masyarakat Bintan dalam kebersamaan, yakni demi kemajuan dan kemakmuran masyarakat Bintan.Karena kebersamaan pandangan dan tujuan bagaimana Bintan kedepannya lebih baik, itu merupakan kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain,” pungkasnya.