Bio Farma Ungkap 5 juta Vaksin dari China Tiba di Indonesia Juli 2021

Asang Ruby, Direktur PT Media Gempita Nusantara, yang juga Ketua Ketua Harian DPP LSM Gempita, usai divaksin Covid-19 di Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/2/2021)/Foto:istimewa

GEMPITA.CO- Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengungkapkan sebanyak lima juta dosis vaksin COVID-19 jenis CanSino asal China akan mulai tiba di Indonesia pada Juli 2021.

“Rencananya kita akan supply agreement dengan mereka sejumlah lima juta dosis, dengan vaksin pertama sekitar 3 juta dosis itu akan datang sekitar Juli-September dan sisa 2 juta dosis akan datang pada kuartal IV 2021,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa.

Vaksin CanSino merupakan satu dari dua jenis vaksin yang telah disetujui untuk digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong yang digagas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Selain CanSino, Sinopharm, juga produksi China, digunakan dalam program vaksinasi mandiri.

Honesti menjelaskan tidak seperti Sinopharm yang memerlukan dua dosis, vaksin CanSino hanya membutuhkan satu kali penyuntikan. Saat ini, izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin CanSino tegah berlangsung di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kita harap mungkin Juni ini sudah keluar EUA-nya dan bisa dapat dilaksanakan vaksinasinya setelah vaksinnya datang ke Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, hingga 23 Mei 2021, sejumlah 21.616 dosis vaksin Gotong Royong telah disuntikkan kepada pekerja dari 27 perusahaan dan 18 fasilitas kesehatan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, dan Maluku Utara.

“Sebanyak 76.910 dosis untuk Vaksinasi Gotong Royong telah didistribusikan. Hingga saat ini, sejumlah 21.616 dosis telah disuntikkan (angka per 23 Mei 2021),” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pemerintah berharap program vaksinasi nasional dapat mencapai angka satu juta suntikan per hari. Pemberian vaksinasi COVID-19 ini diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya masyarakat untuk beraktivitas kembali dan menggerakkan perekonomian Indonesia.

“Bersama kita tumbuhkan optimisme ini sehingga akan menguatkan ekspektasi terhadap perekonomian Indonesia untuk rebound di tahun 2021 ini dengan angka pertumbuhan di kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen,” katanya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali