Banyuwangi, Gempita.co – Kelompok milisi Taliban punya catatan terorisme yang kini berkuasa di Afghanistan.
“Tak usah bersimpati dengan Taliban. Kita harus waspada jangan sampai momentum pengambilalihan Taliban menjadi sumber inspirasi,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar kepada wartawan saat berkunjung ke Kantor Pemkab Banyuwangi, Kamis kemarin.
Mantan Kadiv Humas Polri ini menjelaskan Taliban merupakan gerakan politik berbasis tindak kekerasan. Selain itu ada rekam jejak terorisme di masa lalu dengan melindungi pemimpin Al Qaida.
“Ada fakta hukum, kemudian Al Qaida juga tersambung dan mengakomodir Osama bin Laden. Berbeda memang dalam konteks tujuannya, tetapi merujuk sama ideologi kekerasan,” katanya.
Boy mengatakan Taliban sudah pernah dimasukan dalam daftar terorisme nasional. Ia mengingatkan tragedi terorisme di Indonesia, seperti Bom Bali 1 dan 2. Aksi berdarah itu dilakukan oleh kombatan dari Afghanistan. Mereka tergabung dalam jamaah islamiyah, dan mereka terhubung Al Qaida-Taliban.
Ideologi kekerasan, ia menegaskan, bukan jati diri Indonesia. Indonesia, sudah final dengan demokrasi, berasas HAM, dan berdasar konstitusi. “Kita beda tipe, kita sudah menemukan jati diri dan Taliban masih terlibat konflik dengan saudaranya sendiri,” katanya menekankan.
Sumber: berbagai sumber