Bodebek Jadi Pemasok Corona Terbesar di Jabar

Ilustrasi

Jakarta, Gempita.co – Kenaikan pasien Corona di Jawa Barat (Jabar) terus bertambah. Dalam seminggu terakhir ini, kenaikan kasus positif di Jabar mencapai 9,3 persen.

Peyumbang terbesar ada di Bodebek seperti Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Depok.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Kabupaten kota penyangga yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Depok adalah penyumbang kasus tertinggi di Jabar sebesar 70 persen,” ujar Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito saat jumpa pers di kantor Presiden, Kamis (17/9).

Wiku meminta kepada Pemprov Jabar agar memperhatikan kenaikan kasus Corona.

“Tidak ada kabupaten/kota yang berzona hijau. Dalam seminggu terakhir ini, kenaikan kasus positif di Jabar mencapai 9,3 persen,” ucapnya.

“Ini perlu menjadi perhatian agar betul-betul kondisi terutama daerah yang menempel di DKI jakarta dapat diturunkan kasusnya agar perbaiki kinerja provinsi Jabar,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi menyoroti ketimpangan kapasitas tes Corona di masing-masing wilayah.

Hal ini diktakan Jokowi dalam rapat terbatas penanganan Corona dan pemulihan ekonomi di saluran YouTube Setpres pada Senin (14/9/2020).

Jokowi membandingkan kapasitas tes Corona di DKI Jakarta dengan provinsi lainnya. Kata dia, DKI sebesar 324 ribu.

“Ini jomplang dengan provinsi lainnya seperti Jatim (184 ribu), Jateng (162 ribu), Jabar (144 ribu), dan provinsi lainnya yang di bawah 100 ribu,” akunya.

“Terkait dengan testing, ini minggu yang lalu saya sudah sampaikan bahwa kapasitas testing antar daerah ini ketimpangannya harus segera diperkecil. Jangan sampai ada yang sudah terlalu tinggi tetapi ada provinsi-provinsi yang lain yang masih jauh di bawahnya. Misalnya di DKI ini sudah mencapai 324 ribu, kemudian di Jatim masih 184 ribu, di Jateng 162 ribu, di Jabar 144 ribu dan di provinsi-provinsi yang lain yang masih di bawah 100 ribu,” papar Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyoroti tingginya tingkat kematian COVID-19 di Indonesia yang masih di atas rata-rata tingkat kematian global. Ada empat provinsi yang disebut Jokowi menjadi penyebab tingginya angka kematian di Indonesia.

“Kita melihat lebih detail tingkat kematian tinggi tersebut disebabkan karena ada empat provinsi yang memiliki tingkat kematian di atas 6%,” kata Jokowi.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali