Gempita.co – Diperkirakan akan terjadi pada bulan Febuari 2023, bencana tanah longsor berpotensi terjadi di 21 wilayah di DKI Jakarta.
“Hal itu berdasarkan hasil tumpang susun (Overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan. Hasil itu kita dapatkan dari BMKG,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji dalam keterangannya, Sabtu (4/2/2023), dikutip RRI.
Menurut informasi tersebut, ada beberapa daerah DKI yang berada di Zona Menengah, hingga Zona Tinggi. “Untuk di Jakarta Barat berada di wilayah Kecamatan Kembangan, kemudian Jakarta Pusat berada di wilayah Kecamatan Menteng,” ucapnya.
Ia merinci, di Jakarta Selatan, potensi longsor ada di Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan. Wilayah Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, dan Tebet juga ada potensi longsor.
Sementara di Jakarta Timur, lanjutnya, potensi longsor ada di wilayah Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, dan Jatinegara. Ada juga potensi longsor di Kramatjati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung.
“Saya minta untuk mengantisipasi potensi gerakan tanah saat curah hujan tinggi. Seluruh jajaran BPBD hingga masyarakat bisa bekerja sama dalam hal ini,” katanya.
Pada Zona Menengah, jelas Isnawa, ada potensi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Terutama jika hujan deras terjadi di daerah yang membatasi dengan lembah sungai, dan tebing jalan.
Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Meski demikian, Ia tidak merinci wilayah mana saja yang masuk Zona Menangah, ataupun Zona Tinggi.