Manchester, Gmpita.co-Manchester United mengalami perkembangan pesat sejak berganti tahun menjadi 2020, terutamanya usai merekrut Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon. Red Devils finish di empat besar Premier League, mencapai semifinal Piala Liga dan Piala FA (namun tersingkir), dan kini berada di semifinal Liga Europa.
Teranyar Manchester United menang 1-0 atas Copenhagen di RheinEnergieStadion, Selasa (11/08) dini hari WIB melalui gol tunggal penalti Bruno Fernandes di menit 95′. Pada laga itu Fernandes kembali jadi penyelamat timnya.
Dengan golnya itu Fernandes menorehkan 11 gol dan memberikan delapan assists dari 21 laga bersama Man United besutan Ole Gunnar Solskjaer – rata-rata 0,86 gol per laga. Sekarang dia terlibat dalam 48 gol dari 49 penampilan di musim 2019-20 dengan Sporting dan United.
Jumlah itu sudah memperlihatkan betapa bergantungnya Man United kepada gelandang berpaspor Portugal itu. Eks pemain Man United, Paul Parker khawatir dengan kondisi tersebut untuk musim depan.
Bruno Fernandes
Manchester Merah bisa kehabisan bensin musim depan jika terus-terusan mengandalkan Bruno Fernandes di Premier League, Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga. Tak ayal rekrutan anyar dibutuhkan untuk meringankan kinerja Fernandes.
“Saya pikir mereka mampu melakukannya (menjuarai Liga Europa) setelah mendapatkan posisi Liga Champions dengan cara mereka bermain sejak lockdown,” tutur Parker dikutip dari TalkSport.
“Tapi mereka membutuhkan rekrutan baru. Mereka tidak bisa pergi sebagaimana adanya, tidak mungkin mereka bisa melakukannya. Mereka telah melakukannya dengan baik musim ini, tetapi tidak mungkin mereka memulai musim depan dengan mengharapkan pemain yang sama ini untuk pergi dan melakukan hal yang sama lagi.”
“Fernandes akan kehabisan tenaga lebih awal karena dia terlalu memaksakan diri, dia ingin menguasai bola, dia mengejar pemain kembali (untuk merebut bola), mereka akan terlalu bergantung padanya untuk setiap pertandingan jika mereka terus seperti itu.”
“Semua orang melihat (Paul) Pogba sekarang, dia memiliki tugas kecilnya di susunan pemain, tetapi masih ada terlalu banyak masalah tentang dia dalam bertahan.”
“Mereka membutuhkan perlindungan di lini tengah dan saya masih percaya mereka membutuhkan penyerang tengah. Saya yakin itu,” tambah mantan bek United medio 1991-1996 itu.