BWF Resmi Tunda Piala Thomas dan Uber, Hendra Setiawan: Keputusan Terbaik

ist

Jakarta, Gempita.co – BWF akhirnya mengumumkan menunda ajang Thomas dan Uber Cup 2020. Sementara itu, untuk Denmark Open, BWF masih akan melaksanakan ajang tersebut.

Sebelumnya, sejumlah negara mengundurkan diri dari penyelenggaraan Thomas dan Uber Cup 2020. Termasuk Indonesia, Korea Selatan, serta Thailand dan Australia.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Mundurnya Indonesia dianggap sebagai salah satu yang paling berpengaruh bagi BWF. Pasalnya, menurut rumor, keputusan Indonesia mundur memengaruhi satu di antara sponsor Thomas dan Uber Cup 2020.

BWF berkolaborasi dengan asosiasi Bulu Tangkis Denmark selama berbulan-bulan untuk menyelenggarakan Thomas dan Uber Cup. Namun, mereka mengatakan tetap mengutamakan keselamatan semua pihak.

“Di tengah perkembangan pandemi virus corona di seluruh dunia, sejumlah tim dan individu memilih untuk tidak mengikuti Thomas dan Uber Cup. BWF menghargai keputusan itu,” tulis BWF di situs resminya.

“Kondisi luar biasa ini membuat kami memutuskan untuk mengembalikan kompetisi bulu tangkis sebagai prioritas. Namun, kesehatan dan keselamatan atlet menjadi yang paling penting.”

“Setelah mengadakan diskusi, kami menyadari tidak bisa menyajikan level terbaik Thomas dan Uber Cup. Kompetisi itu ditunda sampai 2021,” lanjut pernyataan BWF.

Sementara itu, BWF mengatakan Denmark Open akan tetap berlangsung. Ajang tersebut akan menjadi uji coba penyelenggaraan kompetisi dengan protokol kesehatan.

Pebulu tangkis Indonesia, Hendra Setiawan, menyebutkan pendapatnya soal penundaan Thomas dan Uber Cup 2020. Menurut Hendra, tidak ada pihak yang diuntungkan penundaan tersebut.

Sebelumnya, Indonesia mengumumkan mundur dari Thomas dan Uber Cup 2020. Keputusan tersebut diambil oleh PBSI demi menjaga keselamatan atlet dan ofisial.

Tak lama setelah Indonesia memutuskan mundur dari Thomas dan Uber Cup 2020, BWF mengumumkan menunda ajang tersebut. Mereka beralasan keputusan itu diambil karena pandemi virus corona tak kunjung usai.

Hendra berpendapat kalau keputusan menunda Thomas dan Uber Cup 2020 adalah yang terbaik. Menurut kapten Tim Thomas Indonesia itu, sebaiknya menunggu perkembangan.

“Ya, kalau menurut saya tidak ada yang diuntungkan juga. Dari keputusan (menunda Thomas dan Uber Cup 2020) ini,” ujar pasangan Mohammad Ahsan itu.

“Sekarang yang terbaik ya ditunda dulu (Thomas dan Uber Cup 2020). Sambil melihat kondisi ke depannya seperti apa,” Hendra menambahkan.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang memutuskan mundur dari Thomas dan Uber Cup 2020. Negara lain adalah Australia, Thailand, Taiwan, Hong Kong, serta Korea Selatan.

The Star mengabarkan mundurnya Indonesia berdampak besar untuk penyelenggaraan Thomas dan Uber Cup 2020. Mereka menyebut ajang tersebut akan ditunda.

Indonesia memutuskan mundur dari Thomas dan Uber Cup 2020. Keputusan tersebut diambil karena mereka mencegah atletnya terpapar virus corona.

Sebelumnya, ada negara lain yang juga mengundurkan diri selain Indonesia. Yaitu Thailand, Taiwan, Hong Kong, Australia, dan Korea Selatan.

Akan tetapi, mundurnya Indonesia menjadi yang paling berpengaruh bagi Thomas dan Uber Cup 2020. Maklum, Indonesia merupakan salah satu negara besar di bulu tangkis.

Hingga saat ini, Indonesia merupakan pemenang Thomas Cup paling banyak, dengan total 13 kali. Sementara itu, Indonesia juga memenangi tiga kali Uber Cup.

“Mundurnya Indonesia yang 13 kali memenangi Thomas Cup dan tiga kali menjuarai Uber Cup membuat perbedaan besar,” tulis The Star dalam berita tersebut.

“Absennya Indonesia dianggap menurunkan kualitas Thomas dan Uber Cup 2020. Selain itu, salah satu sponsor membuat syarat memiliki tiga tim teratas,” lanjut tulisan tersebut.

Menurut laporan The Star, BWF mengadakan pertemuan darurat mengenai penyelenggaraan Thomas dan Uber Cup 2020. Akhirnya, disepakati kalau ajang dua tahunan itu akan digelar setelah Olimpiade 2020.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali