Gempita.co – Gudang senjata negara-negara Eropa dan AS, hampir kosong karena isinya dikirim ke Ukraina, lebih cepat dari waktu pengisian ulang.
CNBC salah satu stasiun televisi swasta, Rabu (28/9/2022) melaporkan, gudang senjata dan amunisi AS serta Eropa yang digunakan untuk mengirim senjata ke Ukraina, hampir kosong.
Menurut pakar militer yang dikutip CNBC, pengiriman senjata Eropa dan AS ke Ukraina, jauh lebih cepat menghabiskan cadangan senjata mereka ketimbang waktu untuk memenuhinya kembali.
“Pada masa damai dan sebelum pecahnya perang Ukraina, AS setiap tahun memproduksi 30.000 peluru 155 milimeter untuk artileri Howitzer M777, tapi sekarang itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pasukan Ukraina selama dua minggu saja,” kata CNBC.
Dave Des Roches, pakar militer dari Universitas Pertahanan Nasional AS mengatakan, “Jika kita tidak melakukan produksi baru, terlepas dari berbulan-bulan waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi, kita tidak akan bisa memenuhi kebutuhan pasukan Ukraina.”
Mengutip Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, CNBC menjelaskan, “Cadangan militer sebagian besar negara-negara Eropa anggota NATO, jika tidak kita katakan habis sama sekali, itu hampir habis, karena kita telah mengirim sejumlah banyak senjata ke Ukraina.”
Sumber: parstoday