Washington, Gempita.co – Peringatan ini disuarakan 10 mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat bahwa segala bentuk intervensi angkatan bersenjata negara itu dalam penetapan hasil pemilu presiden.
TV Alalam (3/1/2021) melaporkan, ketegangan pasca pilpres Amerika terus berlanjut, kini 10 mantan Menhan Amerika dalam pernyataan bersamanya memperingatkan penggunaan militer untuk mempengaruhi hasil pilpres, dan kemungkinan pecahnya perang saudara di negara ini.
Para mantan Menhan Amerika itu mengatakan kepada kubu Demokrat dan Republik bahwa waktu pengaduan terkait hasil pilpres sudah habis.
Menurutnya, campur tangan militer dalam sengketa pemilu adalah pelanggaran terhadap konstitusi, dan tidak ada aturan yang mengizinkan militer menentukan hasil pilpres.
Seperti ditulis Washington Post, 10 mantan Menhan Amerika yang menandatangani surat pernyataan itu adalah Ashton Carter, Dick Cheney, William Cohen, Mark Esper, Robert Gates, Chuck Hagel, James Mattis, Leon Panetta, William Perry, dan Donald Rumsfeld.
Dalam suratnya mereka mengatakan, kami memiliki pandangan yang sama terkait komitmen angkatan bersenjata Amerika dan Departemen Pertahanan. Kami semua sudah disumpah untuk melindungi konstitusi Amerika dari musuh di dalam dan luar negeri. Kami tidak bersumpah untuk seseorang atau partai politik tertentu.
Sumber: parstoday