Jakarta, Gempita.co – Singapura berinisiatif untuk menggunakan alat yang lebih canggih, yakni drone atau pesawat tanpa awak untuk memantau jarak sosial warganya, mencegah penularan virus corona.
Dilansir Travel and Leisure, Badan Sains dan Teknologi Singapura (HTX) mengatakan, mereka sedang melakukan uji coba terhadap drone yang dikembangkan oleh perusahaan Israel, Airobotics, untuk membantu berjalannya kebijakan jarak sosial.
Drone tersebut sudah diprogram agar mampu melacak adanya kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Drone seberat 10 kilogram itu nantinya akan merekam bukti-bukti kerumunan dan mengirimkannya ke polisi.
Menurut Senior Insinyur HTX, Low Hsien Meng, alat canggih tersebut akan mampu menentukan lokasi dan melacak area-area yang mungkin tidak terlihat oleh petugas polisi yang sedang berpatroli.
“Khusus untuk saat ini, apa yang kami lakukan adalah membantu mereka mempertahankan operasi secara normal. Pandemi menciptakan situasi yang mungkin menyulitkan petugas polisi untuk bekerja secara normal,” kata CEO Airobotics, Ran Krauss.
Pihak Airobotics sendiri telah mengeluarkan dana investasi sebesar Rp 1,4 triliun untuk mengembangkan drone tersebut. Sebelumnya, mereka juga telah menyewakan jenis drone yang sama kepada HTX untuk keperluan bisnis.
Airobotics dan HTX akan terus bekerja sama untuk mengembangkan teknologi tersebut. Mereka berencana membuat drone itu mampu mengirimkan defibrillator jika ada keadaan mendesak.
