Cerita Dokter Soal Ganasnya Varian Delta: 2 Hari Paru-Paru Berubah Putih Semua Lalu Meninggal

Gempita.co- Lonjakan kasus Covid-19 sejak munculnya varial Delta membuat masyarakat harus semakin meningkatkan kewaspadaan. Menjalankan prokokol kesehatan dengan ketat hanyalah satu-satu jalan mencegah penularan.

Berbeda dengan virus Covid-19 di awal kemunculannya, varian Delta Covid-19 dilaporkan lebih mudah menular. Penelitian di Australia menemukan virus ini menulari salah satu penduduk hanya karena berpapasan dengan seorang yang positif COvid-19.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur, dr Dodo Armando MPh, menceritakan ganasnya varian Delta itu.

Menurut pria yang juga menjabat Direktur Utama RS Islam Surabaya (RSIS) A Yani ini, karakteristik varian Delta terbukti menular lebih cepat hingga 10 kali lipat dari strain aslinya.

Tidak itu saja, varian Delta ini sangat cepat gerakannya di dalam tubuh. Dalam 2 hari bisa mengubah paru-paru pasien menjadi berwarna putih semua.

Dr Dodo menceritakan awal mulanya pasien varian Delta datang ke rumah sakit pada hari Kamis, 24 Juni 2021, dengan kondisi paru-paru bersih.

Namun, pada hari Sabtu, 26 Juni 2021, paru-parunya sudah berubah putih semua. Lalu keesokan harinya pasien tersebut meninggal dunia.

“Delta ini, paru-paru masihnya bersih, tidak ada bintik-bintik. Dua hari kemudian sudah putih semua. Itu dua hari.

“Dia masuk hari Kamis, Sabtu malam saya dilapori sudah putih. Minggu pagi meninggal dunia,” kata dr Dodo.

Dr Dodo menambahkan, jika paru-paru seseorang kondisinya sudah putih semua, itu artinya sudah parah.

Bahkan, meski diberi alat pernafasan ventilator pun tidak mampu membantu memulihkan kondisinya.

“Kalau paru-parunya sudah putih semua, ya penuh itu, sesak. Di kasih ventilator ya tambah buntu. Biasanya imunnya sudah turun,” jelasnya.

Karena itu, dr Dodo mengingatkan kepada masyarakat agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika sudah timbul gejala.

“Pokoknya sekarang rodok greges (sedikit meriang), flu, batuk, sudah periksa saja,” ujarnya.

Periksa di puskesmas jika mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, meriang. Bisa juga ke RS dan langsung ke IGD.

Vaksinasi Bantu Mencegah Tertular Covid-19

“Tapi kalau dalam keadaan sehat tahu-tahu batuk, pilek, tenggorokan gatel. Apa lagi tidak bisa membau (anosmia). Terus yang utama lemes, nggak enak makan, makan sulit rasanya pahit,” jelasnya.

Menurut dr Dodo, saat ini pemberian vaksinasi bisa membantu mencegah Covid-19.

“Makanya sekarang dibantu vaksin. Vaksin itu paling tidak membantu menambah imun kita,” pungkas dr Dodo.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali