Gempita.co – Kemarau melanda warga Kabupaten Bondowoso Desa Purnama, Kecamatan Tegalampel, mengalami kekurangan air bersih.
Salah seorang Warga Dusun Krajan Desa Purnama, Rosida menjelaskan, setiap hari warga hanya mendapatkan jatah dua ember air bersih.
“Itu pun harus antri, kadang tidak sampai dua ember,” jelas dia dikutip TimesIndonesia.
Menurutnya, dua ember air bersih itu digunakan untuk mencuci beras, kebutuhan konsumsi, minum ternak dan mandi.
Sebenarnya dua ember air saja tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga penggunaannya pun harus super irit.
Bahkan untuk mandi, dirinya menyisakan dua gayung air bersih di ember kecil. “Ya dicukup-cukupkan meskipun sebenarnya kurang,” jelas dia.
Warga memiliki tips sendiri agar dua gayung air bersih ini cukup untuk mandi. Dimana tidak semerta-merta air diguyur ke tubuh.
Lebih dulu warga membasahi sabun batangan, kemudian menggosokkannya ke seluruh tubuh hingga rata.
Setelah itu lanjut dia, pihaknya menyiram air bersih ke tubuhnya sedikit demi sedikit, hingga busa sabun terbilas semua.
Bahkan dalam sehari warga hanya mandi sekali. Itu pun setelah masuk waktu salat dhuhur.
“Jadi pas siang mandi. Itu sudah termasuk mandi pagi dan mandi sore. Baru besok siangnya mandi lagi,” paparnya.
Menurutnya, ketika sudah kehabisan air untuk mandi dan minum. Warga mencari sumber air yang masih bisa dimanfaatkan dan berjalan sekitar tiga kilometer.
“Kalau yang punya motor turun ke bawah cari sungai. Nyuci baju seminggu sekali di sungai,” paparnya.
Sementara Tasia, warga lain mengaku senang mendapatkan bantuan air bersih dari Polres Bondowoso dan BPBD.
“Saya senang dan ini sudah sangat membantu kami. Semoga terus dapat bantuan air bersih, syukur-syukur dapat sumur bor,” harap dia, Kamis (10/8/2023).
Kepala Desa Purnama, Sholeh menjelaskan, memang dalam beberapa bulan terakhir, di desanya mengalami kekeringan.
“Maka saya terima kasih telah dibantu oleh Kapolres Bondowoso. Semoga dapat bantuan bor,” kata dia.
Menurutnya, di Dusun Krajan sendiri ada dua RT yang krisis air bersih. Yakni RT 1, RT 2 dan RT 3.
“Di RT 3 ada sekitar 100 KK, dan RT 2 dan RT 1 di sini ada sekitar 115 KK yang kekurangan air bersih di sini,” ungkap dia. (*)