Jakarta, Gempita.co – Sekretaris jenderal The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Angel Gurria menyatakan, OECD mengestimasi pertumbuhan ekonomi naik 4,2 persen di 2021 setelah diperkirakan minus 4,2 persen di tahun ini.
Menurut Gurria, prospek kedepannya akan terlihat kuat, tetapi dirinya memperkirakan hampir semua pertumbuhan ekonomi negara-negara dunia akan lebih kecil pada akhir 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2019.
Bermunculannya pengumuman baru-baru ini tentang vaksin Covid-19, dianggap oleh Gurria memberikan sebuah harapan yang sangat dibutuhkan.
“Walau demikian, kita masih belum keluar dari hutan dan masih banyak negara saat ini sedang memerangi gelombang susulan virus serta kembalinya penerapan kebijakan-kebijakan penahanan penyebaran virus, akan merusak pemulihan ekonomi yang perlahan sudah mulai terlihat,” jelasnya, dikutip dari VOA News, Jumat (4/11/2020).
OECD sendiri memperkirakan pemulihan ekonomi di 2021 akan dipimpin China. Ekonom OECD Laurence Boone mengatakan, China dan Korea menangani pandemi lebih baik daripada kebanyakan negara. Selain itu dirinya juga yakin bahwa ekonomi kedua negara tersebut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global sangat signifikan.
Dari wilayah Eropa dan Amerika Serikat sendiri di ekspektasikan hanya memberikan kontribusi yang tidak banyak pada pemulihan dibandingkan dengan bobot ekonomi global mereka.
OECD juga memperingatkan banyak pihak bahwa proses pemulihan nantinya tidak akan merata di seluruh negara serta sektor, dimana hal itu bisa menyebabkan perubahan jangka panjang kepada ekonomi dunia.
Menurut OECD, negara-negara dengan pengujian virus Covid-19 yang baik dan program pelacakan serta isolasi berlangsung dengan solid, maka seharusnya bisa berperforma jauh lebih baik.
Walaupun begitu, OECD masih mengingatkan kepada pihak pembuat kebijakan untuk terus mempertahankan kesehatan masyarakat dan dukungan fiskal sambil bertindak tegas, agar nantinya momentum ekonomi bisa meningkat.
Mereka juga mengatakan bahwa keterpurukan ekonomi di tahun 2020 akan jauh lebih buruk, jika bukan dukungan besar pemerintah untuk membantu orang dan berbagai pihak bisnis.
Sumber: ATN/AsiaToday