China Minta AS Tidak Mengintervensi Urusan Negara Lain

Gempita.co – Amerika Serikat diminta untuk mengurusi rumah tangganya sendiri dan tidak mengintervensi urusan negara lain.

Hal itu disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, ketika seorang wartawan meminta komentarnya mengenai aksi protes anti-rasial di AS pada 25 Mei lalu, satu tahun sejak pembunuhan George Floyd oleh polisi AS.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“AS harus meninggalkan obsesinya untuk menyebarkan kebohongan dan disinformasi terhadap negara lain, serta menciptakan masalah dan mencampuri urusan internal pihak lain,” imbuh Zhao dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (26/5/2021) seperti dilansir Reuters.

George Floyd, seorang warga Afrika-Amerika meninggal setelah seorang polisi kulit putih menekan lutut ke lehernya. Sebelum meninggal ia berulang kali berkata, “Saya tidak bisa bernapas.”

Zhao menuturkan, “Apakah ada yang berubah sejak satu tahun lalu? Bisakah orang-orang seperti Floyd bernapas lega sekarang?”

“Setahun kemudian, seruan putus asa ‘Saya tidak bisa bernapas’ masih bergema. Kekerasan senjata dan kekerasan lain yang menargetkan etnis minoritas terus menjadi berita utama di Amerika,” ungkapnya.

Dia menambahkan, semua orang tahu bahwa AS memiliki catatan buruk tentang diskriminasi dan kejahatan rasial. Beberapa pemimpin AS juga mengakui kejahatan dan diskriminasi rasial adalah “racun buruk” yang melanda masyarakat Amerika.

Sumber: parstoday

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali