Beijing, Gempita.co – China memimpin dunia dalam Ilmu strategis di 2034. Demikian tekad Presiden China, Xi Jinping.
Xi berkomitmen untuk meningkatkan bakat ilmuwan dan intelektual di China yang memiliki “kecenderungan politik yang benar” dan jiwa patriotik untuk melayani bangsa juga negara.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, China bertujuan untuk meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan pada 2025 dan kemampuannya untuk memelihara bakat domestik pada 2030.
Membina bakat intelektual, terutama dalam sains, telah menjadi prioritas yang lebih mendesak bagi China karena Amerika Serikat (AS) semakin menutup pintunya bagi pelajar dan cendekiawan negeri tembok raksasa yang mempelajari topik sensitif.
“Kita harus memiliki tekad dan kepercayaan diri dalam memelihara bakat kita secara lokal,” kata Xi pada konferensi dua hari yang berlangsung pada Senin (27/9) dan Selasa (28/9) di Beijing yang didedikasikan untuk mengembangkan tenaga kerja.
“(Kita harus) bersikeras pada kecenderungan politik yang benar, terus meningkatkan karya intelektual, menginspirasi orang-orang berbakat untuk merasakan patriotisme yang mendalam, terus maju dan melayani negara,” tegas Xi.
Sejak menjadi Presiden pada 2013, Xi yang menegaskan kembali keunggulan Partai Komunis di semua bidang kehidupan China dan mengadopsi peran yang lebih tegas di panggung global, bentrok dengan AS dalam berbagai masalah termasuk perdagangan dan keamanan Asia.
Washington telah lama menuduh pihak berwenang China terlibat dalam pembajakan intelektual dan mencuri ide-ide AS, sesuatu yang dibantah Beijing.
Xi mengatakan, China bertujuan untuk memimpin dunia dalam “ilmu strategis” pada tahun 2034. Media Pemerintah China mendefinisikan “ilmu strategis” sebagai bidang penelitian yang bisa meningkatkan kepentingan nasional jangka panjang negara itu.
Sumber: xinhua/Reuters/asiatoday