Cie..Cieee… Bu Susi Masuk Radar Pilpres 2024, Seneng Gak Bu?

Susi Pudjiastuti pendiri Susi Air dua berhenti terbang dampakpandemi Covid-19. (Foto: Dok KKP)

Jakarta, Gempita.co – Politisi Partai Nasdem, Ahmad Ali, mengaku partainya belum terlalu mengamati para tokoh yang masuk radar bursa Calon Presiden di Pilpres 2024, termasuk mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

Pasalnya, ia mengaku Pilpres 2024 masih sangat jauh dan terlalu prematur jika mengukur peluang seseorang saat ini.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Waduh masih 4,5 tahun lagi. Belum mengamati secara spesifik, saya masih fokus bangun konsolidasi internal,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (21/6) kemarin.Lanjutnya, ia mengatakan pencalonan diri dalam Pilpres berbeda dengan Pilkada, sebab Pilpres hanya satu pintu, yaitu melaluli jalur Parpol.

Karena itu, ia menegaskan sebesar apapun peluang Susi, tetap bergantung pada keputusan Parpol.

Lanjutnya, ia mengatakan pencalonan diri dalam Pilpres berbeda dengan Pilkada, sebab Pilpres hanya satu pintu, yaitu melaluli jalur Parpol.

Karena itu, ia menegaskan sebesar apapun peluang Susi, tetap bergantung pada keputusan Parpol.

“Tapi, siapapun anak negeri mempunyai hak untuk memilih dan dipilih sepanjang memenuhi syarat,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Direktur Indopoling, Wempy Hadir, mengatakan akan ada tiga pasangan calon pada Pilpres 2024. Berangkat dari realitas politik saat ini, PDI Perjuangan (PDIP) tetap menjadi pendulum Pilpres yang akan datang.

Menurut dia, hal itu bisa dilihat bagaimana sikap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang telah membangun komunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dengan demikian, Prabowo Subianto bisa dikatakan akan maju dalam pencapresan, maka PDIP tentu akan mengambil posisi wakil presiden dengan prediksi tiga pasangan calon tersebut, yakni poros pertama adalah koalisi Gerindra-PDIP-PPP dengan sosok Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini.

Kemudian, poros kedua, Nasdem-PKS-PAN dengan sosok Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti dan Ridwan Kamil. Sementara, poros ketiga, Demokrat-PKB-Golkar dengan sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartanto dan Erick Thohir.

 

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali