Kuala Lumpur, Gempita.co – Penyebaran Covid-19 di Malaysia jumlahnya terus melonjak tajam, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin menyatakan status darurat di seluruh negeri, mulai hari ini hingga 1 Agustus.
“Yang Mulia telah memberikan persetujuannya agar Pengisytiharan Proklamasi Darurat dilaksanakan sebagai langkah proaktif untuk meredam penyebaran wabah Covid-19,” ujar Datuk Pengelola Bijaya Diraja Istana Negara Malaysia Indera Ahmad Fadil Shamsuddin dalam siaran pers, pada Selasa (12/1).
Pemberlakuan status darurat itu, lanjut Indera, berdasarkan proposal sidang kabinet yang disodorkan Perdana Menteri Muhyiddin bin Yassin pada Senin malam.
Raja juga menyetujui usulan soal pembentukan Komite Independen yang terdiri dari pemerintah dan anggota parlemen oposisi, selain pula sejumlah ahli.
Pemberlakuan status darurat itu dapat dicabut sebelum masa berlaku jika penyebaran kasus mereda, berdasarkan rekomendasi Komite Independen.
Pada Senin, Malaysia mencatat 2.232 kasus baru Covid-19, sehingga total kumulatif menjadi 138.224.
Sebanyak 109.115 di antaranya telah pulih dan 555 lainnya meninggal.
Sementara sejumlah tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19 sudah terisi 100 persen, seperti di RS Kuala Lumpur dan University of Malaya Medical Center.
Begitu pula, tingkat keterisian tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19 di Perak, Selangor, Melaka, Terengganu, dan Sarawak telah melebihi 70 persen.
Varian baru Covid-19 terdeteksi di Malaysia
Pada saat yang sama, Malaysia tengah menghadapi masuknya kasus Covid-19 mutasi baru B117 dari wisatawan yang memiliki riwayat perjalanan ke Inggris bulan lalu.
Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa wisatawan tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada 28 Desember dan saat ini tengah diisolasi.
Meski tidak memiliki gejala parah, lanjut Noor Hisham, virus mutasi baru itu dapat menyebar lebih cepat.
Namun sejauh ini tidak terjadi penularan lokal terkait mutasi baru tersebut, imbuh Noor Hisham.
Kasus Covid-19 hasil mutasi baru pertama kali terdeteksi di Inggris dan telah menyebar ke sejumlah negara, termasuk Belanda, Singapura, Turki, Filipina, dan India.
Sumber: anadolu agency