Dahsyaattt…Anggaran Influencer Rp90,45 Miliar, ICW Bilang Ada Artis Terlibat

Ilustrasi logo ICW- Foto: Ist

Jakarta, Gempita.co – Puluhan miliar rupiah digelontorkan pemerintah pusat untuk melibatkan influencer atau pemengaruh dalam menyosialisasikan program.Demikian sebut Indonesia Corruption Watch (ICW) yang mencatat jumlah anggaran tersebut.

Angka itu didapat setelah lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada isu korupsi itu menelusuri anggaran pemerintah dalam menggunakan jasa influencer.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Total anggaran belanja pemerintah pusat untuk aktivitas yang melibatkan influencer mencapai Rp90,45 miliar,” kata peneliti ICW Egi Primayogha dalam diskusi bertajuk “Rezim Humas: Berapa Miliar Anggaran Influencer?” yang disiarkan melalui akun Facebook ICW, Kamis (20/8).

Penelusuran dilakukan dengan cara mencari aktivitas pengadaan barang dan jasa di situs LPSE dengan keyword ‘influencer.’ Penelusuran juga dilakukan terhadap 34 kementerian, 5 Lembaga Pemerintah Nonkementerian atau LPNK, dan 2 lembaga penegak hukum yang berkaitan dengan aktivitas digital. Penelusuran dilakukan untuk tahun 2014 hingga 2020.

Salah satu kementerian yang menggunakan jasa influencer adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim itu menggunakan jasa influencer untuk kegiatan sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada 2019.

“Menariknya, ada pencatuman secara langsung siapa influencer-nya. Artis yang akan digaet adalah Gritte Agatha dan Ayushita. Jumlahnya sendiri dalam ukuran saya lumayan besar ya, Rp117,700 juta penawaran awalnya,” ungkap Egi.

Dalam laman tangkapan layar ICW, terdapat perusahaan berbadan CV yang menjadi penyedia jasa influencer itu. Perusahaan itu bernama CV Zaskiya Ebertha yang mempunyai kantor di daerah Matraman, Jakarta Timur.

Selain Kemendikbud, ICW juga menemukan kegiatan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggunakan jasa influencer untuk mensosialisasikan program. Namun, Egi tidak menemukan influencer yang akan digaet oleh Kemenpar.

“Ada banyak yang kami temukan dalam Kemenpar. Yang kami tampilkan adalah kegiatan publikasi branding pariwisata melalui international influencer. Kalau teman-teman search di LPSE pasti akan keluar influencer lain, walaupun memang tidak diketahui siapa influencer yang digunakan jasanya,” ungkapnya.

“Untuk influencer, jumlah paket pengadaannya ada 40 dengan nilai paket pengadaan Rp90,45 miliar,” terang Egi.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali