“Dari hangatnya jabat tangan atau pelukan secara fisik berderaian tawa dan suara sorak sorai?
Dari segala kemewahan fasilitas yang ada pada diri seseorang?.”
Oleh: Philip Fam
Rumah yang bagaimana pun wujudnya, dan di mana pun ia berdiri tidak masalah sama sekali. Tidak mempengaruhi kualitas hidup para penghuninya dalam arti kualitas hidup secara hakiki.
Saya sedang menyaksikan sebuah lokasi yang tampak sepi yang terlukis pada sebuah gambar. Rumahnya tampak begitu sederhana. Tapi saya berpikir kadang ada orang yang merasa sangat kesepian di tengah-tengah hiruk pikuk kota atau di tengah-tengah pesta tempat ia sebenarnya dapat menemukan banyak teman atau kerabat.
Kok bisa? Kehangatan dalam hubungan seseorang dengan teman dan kerabat terletak di dalam suasana batin setiap individu. Kehangatan itu datangnya bukan dari hangatnya jabat tangan atau pelukan secara fisik berhiaskan deraian tawa dan suara sorak sorai.
Kelimpahan pun tidak terletak di luar dari diri seseorang, tapi ada di dalam batin setiap individu. Kekayaan batin yang dimiliki oleh seseorang membuat pemiliknya tidak pernah merasa kekurangan. Sebaliknya kemiskinan batin yang melanda diri seseorang bisa membuatnya merasa terus berkekurangan walaupun ia memiliki segala kemewahan fasilitas yang ada padanya.
Jakarta, 15 Oktober 2021