Debat Pilkada Tangsel, Tiga Pasangan Umbar Visi-Misi Kesejahteraan

Jakarta, Gempita.co-Acara debat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) perdana membahas konsep kesejahteraan dalam visi misi. Debat bertema ”Mewujudkan Masyarakat Tangsel yang Sehat, Berkarakter, Maju dan Sejahtera”.

Debat publik tersebut disiarkan secara langsung oleh stasiun KompasTV, Minggu (22/11/2020).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dalam paparan menjawab pertanyaan moderator, calon wali Kota Nomor urut 1, Muhamad menyebut bahwa dalam visi misinya yang akan membangun satu lapangan sepak bola di setiap kelurahan dimaksudkan untuk menciptakan ruang terbuka dan ruang bermain yang bisa membantu masyarakat dalam memelihara kebugaran tubuh. Dalam upaya pembangunan itu, Muhamad mengaku akan meminta partisipasi dan kewajiban pengembang dalam upaya ini.

“Kami akan membangun lapangan sepak bola setiap kelurahan. Kami akan minta pengembang untuk berkontribusi. Lapangan sepak bola atau mini soccer ,kita akan masukkan ini dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” kata Muhamad.

Sementara, calon wakilnya, Rahayu Saraswati menyebut program ini menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus berbahaya. Terkait pertanyaan tentang potensi konflik, Muhamad mengatakan, Tangsel merupakan miniatur dunia, kedamaian yang sudah ada harus dijaga dan ditingkatkan.

Muhamad mengatakan ke depan ada dua hal yang bisa berpotensi menyebabkan konflik pertama adalah lapangan kerja yang hilang karena COVID-19 dan kedua adalah kesenjangan antara Tangsel wilayah utara dan selatan.

“Terkait lapangan kerja kita sangat konsen untuk menciptakan lapangan kerja untuk anak muda. Wilayah selatan kita akan tingkatkan,” kata Muhamad. Sementara calon nomor urut 2 Siti Nur Azizah dalam menjawab pertanyaan moderator terkait pembangunan pendidikan di Tangsel, menyebut pendidikan di Tangsel ke depan harus mengarah pada human capital.

“Terkait dengan pembangunan pendidikan, pembangunan pendidikan yang berkarakter yang maju, mengarah pada human capital,” kata Azizah. Dirinya mengatakan, pendidikan di Tangsel ke depan bakal mengarah ke model pendidikan yang mengangkat potensi anak.

Terkait pertanyaan tentang potensi konflik, Azizah menyebut ke depan pemerintah Kota Tangsel harus terus hadir di masyarakat dengan memiliki pemimpin yang punya political will. Azizah mengatakan, persoalan mendasar di Tangsel adalah kesenjangan. Selain itu, ke depan pemerintah kota harus menjamin segala hal bagi masyarakat.

“Kita akan dorong wira usaha baru. Mendorong klaster ekonomi rakyat. Pemerintah harus menjamin sosial baik ekonomi dan pendidikan,” kata Azizah.

Sementara, calon Wali Kota nomor urut 3 yang merupakan petahana, Benyamin Davnie, menyebut memang akibat COVID-19 tingkat pengangguran terus meningkat di Tangsel.

“Akibat COVID-19 banyak masyarakat berpenghasilan harian banyak kurang. Kita ingin mendorong kaum ibu, kaum muda mereka untuk berkembang di ekonomi kreatif,” kata Benyamin.

Jika terpilih kembali menjadi kepala daerah di Tangsel, Benyamin mengaku akan menghadirkan satu balai latihan kerja untuk satu kecamatan. Sementara dalam menangani potensi konflik, Benyamin mengatakan pihaknya bakal mencegah dengan cara meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Sedangkan calon wakilnya Pilar Saga Ichsan menyebut, pihaknya akan mewujudkan masyarakat Tangsel yang tak hanya mendapat kerja, tapi juga bisa menciptakan pekerjaan.

“Kita akan terus tekan dengan pelatihan gratis dan bantuan permodalan,” kata Pilar.

Selain itu pihaknya akan lebih meningkatkan universal health coverage (UHC) agar kesehatan masyarakat lebih terjamin.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali